Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, telah memanggil perusahaan untuk meminta klarifikasi. Kemenperin menegaskan perusahaan wajib mematuhi seluruh ketentuan hukum dan memastikan hak-hak pekerja terpenuhi, sekaligus mendorong dialog tripartit antara pemerintah, perusahaan, dan serikat pekerja.
Faktor Teknis Industri (Eksportir Kawasan Berikat)
Perusahaan menyampaikan kepada Kemenperin bahwa penurunan permintaan dan produksi adalah dampak dari tekanan pasar global.
Sebagai perusahaan yang berada di kawasan berikat, hasil produksi ban Michelin sebagian besar memang diarahkan untuk ekspor, terutama ke Amerika Serikat (AS), yang mengindikasikan sensitivitasnya terhadap kondisi ekonomi internasional.
Dukungan Kemenperin
Kemenperin menyiapkan langkah-langkah pendampingan bagi pekerja, termasuk menyusun program reskilling dan upskilling melalui Balai Diklat Industri (BDI) jika dibutuhkan.
Kemenperin juga akan mengawal proses komunikasi dan verifikasi kasus ini secara transparan, memastikan tidak terjadi eskalasi di lapangan.
Monika Rensina menjamin bahwa perusahaan berkomitmen untuk memperlakukan individu yang terdampak dengan rasa hormat dan empati, serta berupaya mendukung melalui pemberian paket kompensasi yang kompetitif dan pendampingan karier.
Kasus ini menjadi refleksi tantangan yang dihadapi industri padat karya di Indonesia akibat dinamika pasar global dan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan.
Baca Juga: Pabrik Ban Michelin Cikarang PHK 280 Pekerja Secara Sepihak
Kontributor : Rizqi Amalia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T