Bisnis / Makro
Selasa, 04 November 2025 | 11:58 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam webinar, Selasa (4/11/2025). [ YouTube Bank Indonesia]
Baca 10 detik
  • Kredit perbankan tumbuh 7,7% YoY hingga September 2025, didorong oleh investasi, konsumsi, dan modal kerja.

  • Kualitas kredit tetap terjaga dengan NPL gross 2,24% dan CAR perbankan kuat di 9,14%.

  • Dana pihak ketiga naik 11,18% dan likuiditas perbankan berada di level aman di atas standar regulasi

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja perbankan tetap stabil.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebut, kinerja intermediasi perbankan nasional hingga September 2025 tetap stabil dengan profil risiko yang terjaga.

Rinciannya, kredit perbankan tumbuh sebesar 7,7 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 8.152 triliun pada September 2025.

"Pertumbuhan ini didorong oleh kredit investasi yang tinggi mencapai 15,18 persen, diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 7,42 persen, dan kredit modal kerja yang meningkat 3,57 persen," kata Mahendra dalam video YouTube Bank Indonesia, Selasa (4/111/2025).

Dia pun memaparkan, kualitas kredit juga tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 2,24 persen (gross) dan 0,87 persen (net).

Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan masih kuat di level 9,14 persen mencerminkan ketahanan sektor keuangan yang solid.

Ilustrasi bank. [Pixabay]

"Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh signifikan sebesar 11,18 persen menjadi Rp 9.695 triliun pada September 2025. Komponen DPK terdiri dari giro yang tumbuh 14,58 persen tabungan meningkat 6,45 persen dan deposito naik 12,37 persen," imbuhnya.

Dia menambahkan, likuiditas perbankan juga berada pada level yang memadai, tecermin dari rasio alat likuid terhadap non-core deposit sebesar 132,47 persen.

"Dan rasio alat likuid terhadap DPK sebesar 29,3 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan 50 persen," tandasnya.

Baca Juga: Kasus Fraud Maybank, OJK: Ini Masalah Serius!

Load More