- Airlangga menilai pertumbuhan di kuartal ini masih terjaga di level psikologis 5 persen, dan yang terpenting, menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama.
- Meskipun kuartal III solid, Airlangga mengakui bahwa pemerintah harus melakukan upaya ekstra keras di kuartal IV.
- Salah satu sorotan dalam data BPS adalah pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tercatat sebesar 4,95 persen yoy.
Suara.com - Perekonomian Indonesia pada kuartal III tahun 2025 berhasil menunjukkan ketahanan di tengah perlambatan global. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi tumbuh 5,04 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini langsung direspons positif oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Airlangga menilai pertumbuhan di kuartal ini masih terjaga di level psikologis 5 persen, dan yang terpenting, menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu (kuartal III-2024) yang tercatat tumbuh 4,95 persen.
"Dengan angka yang 5,04 persen itu berarti kita bisa menjaga di level 5 persen. Dibandingkan kuartal yang lalu kan juga jauh lebih baik, di kuartal year on year ya," ujar Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
Meskipun kuartal III solid, Airlangga mengakui bahwa pemerintah harus melakukan upaya ekstra keras di kuartal IV untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi rata-rata tahunan sebesar 5,2 persen.
"Nah, upaya kita perlu lakukan di Q4 itu kita harus tingkatkan lagi ekonomi supaya angka rata-rata 5,2 persen bisa dicapai," imbuhnya, mengisyaratkan adanya strategi percepatan yang akan digulirkan.
Salah satu sorotan dalam data BPS adalah pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tercatat sebesar 4,95 persen yoy. Angka ini sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya (4,97% yoy), meskipun pemerintah telah menggelontorkan sejumlah stimulus.
Menanggapi hal ini, Airlangga yakin bahwa stimulus yang disiapkan pemerintah, terutama di bidang kredit, sudah cukup untuk mendongkrak daya beli masyarakat.
"Stimulus cukup karena kita sudah hitung stimulus yang tambahan kan Rp 30 triliun. Kemudian KUR masih ada Rp 50 triliun," jelas Airlangga.
Ia bahkan membeberkan realisasi terbaru penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kini menjadi andalan. "Kemarin kita sudah tanda tangan akad untuk 800 ribu KUR. Nah, 800 ribu itu kalau rata-rata Rp 50 juta berarti Rp 40 triliun. Jadi, sejalan dengan Rp 50 triliun yang kita mau gelontorkan," pungkasnya.
Baca Juga: Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Jamin Keaslian Data! Peruri Dorong Hilirisasi Ijazah Digital
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut