Bisnis / Makro
Rabu, 05 November 2025 | 16:30 WIB
Menko Perekonomian Airlangga menilai pertumbuhan di kuartal ini masih terjaga di level psikologis 5 persen. Foto Dicky-Suara.com
Baca 10 detik
  • Airlangga menilai pertumbuhan di kuartal ini masih terjaga di level psikologis 5 persen, dan yang terpenting, menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama.
  • Meskipun kuartal III solid, Airlangga mengakui bahwa pemerintah harus melakukan upaya ekstra keras di kuartal IV.
  • Salah satu sorotan dalam data BPS adalah pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tercatat sebesar 4,95 persen yoy. 

Suara.com - Perekonomian Indonesia pada kuartal III tahun 2025 berhasil menunjukkan ketahanan di tengah perlambatan global. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi tumbuh 5,04 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini langsung direspons positif oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Airlangga menilai pertumbuhan di kuartal ini masih terjaga di level psikologis 5 persen, dan yang terpenting, menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu (kuartal III-2024) yang tercatat tumbuh 4,95 persen.

"Dengan angka yang 5,04 persen itu berarti kita bisa menjaga di level 5 persen. Dibandingkan kuartal yang lalu kan juga jauh lebih baik, di kuartal year on year ya," ujar Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).

Meskipun kuartal III solid, Airlangga mengakui bahwa pemerintah harus melakukan upaya ekstra keras di kuartal IV untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi rata-rata tahunan sebesar 5,2 persen.

"Nah, upaya kita perlu lakukan di Q4 itu kita harus tingkatkan lagi ekonomi supaya angka rata-rata 5,2 persen bisa dicapai," imbuhnya, mengisyaratkan adanya strategi percepatan yang akan digulirkan.

Salah satu sorotan dalam data BPS adalah pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tercatat sebesar 4,95 persen yoy. Angka ini sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya (4,97% yoy), meskipun pemerintah telah menggelontorkan sejumlah stimulus.

Menanggapi hal ini, Airlangga yakin bahwa stimulus yang disiapkan pemerintah, terutama di bidang kredit, sudah cukup untuk mendongkrak daya beli masyarakat.

"Stimulus cukup karena kita sudah hitung stimulus yang tambahan kan Rp 30 triliun. Kemudian KUR masih ada Rp 50 triliun," jelas Airlangga.

Ia bahkan membeberkan realisasi terbaru penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kini menjadi andalan. "Kemarin kita sudah tanda tangan akad untuk 800 ribu KUR. Nah, 800 ribu itu kalau rata-rata Rp 50 juta berarti Rp 40 triliun. Jadi, sejalan dengan Rp 50 triliun yang kita mau gelontorkan," pungkasnya.

Baca Juga: Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah

Load More