Suara.com - Pemerintah Indonesia mengambil langkah besar untuk menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh warganya dengan segera menjalankan program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan.
Program ini secara spesifik menyasar sekitar 23 juta peserta yang saat ini berstatus menunggak iuran.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menegaskan bahwa tunggakan iuran BPJS Kesehatan tersebut "dalam waktu dekat insya Allah akan diputihkan, dihapus."
Langkah ini merupakan upaya nyata pemerintah untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang kehilangan hak layanan kesehatan, terutama masyarakat miskin dan rentan, akibat tunggakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Muhaimin Iskandar mengonfirmasi bahwa rencana kebijakan pemutihan tunggakan ini telah dibicarakan dengan Presiden Prabowo Subianto. Rencana ini didukung penuh dari sisi anggaran.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, telah menyiapkan alokasi anggaran senilai Rp20 triliun dari APBN khusus untuk menghapus semua tunggakan iuran tersebut.
“Rp20 triliun itu ada, sudah kita anggarkan,” ujar Purbaya, menegaskan kesiapan finansial pemerintah.
Mekanisme penghapusan tunggakan ini akan dilaksanakan melalui registrasi ulang oleh para peserta yang menunggak.
Muhaimin meminta peserta yang memiliki tunggakan untuk bersiap mendaftar ulang agar status kepesertaan BPJS Kesehatan mereka dapat aktif kembali.
Baca Juga: Registrasi Ulang BPJS Dimulai dan Tunggakan Dihapus, Apa Artinya untuk Kita?
“(Penghapusan iuran) dengan cara seluruh peserta BPJS Kesehatan yang masih nunggak segera meregistrasi ulang mendaftar ulang menjadi peserta BPJS aktif,” jelas Muhaimin.
Program ini, yang rencananya akan dimulai pada akhir tahun 2025, akan difokuskan pada peserta kategori Bukan Penerima Upah (BPU) atau mereka yang selama ini bekerja di sektor informal.
Cak Imin menekankan bahwa langkah pemutihan tunggakan ini sejalan dengan amanat Pasal 28 H ayat 1 Undang-undang Dasar 1945, yang secara jelas menyatakan bahwa setiap orang berhak menerima layanan kesehatan.
Di saat bersamaan, pemerintah juga akan memperkuat kepatuhan kepesertaan BPJS Kesehatan dengan menggalakkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN.
Ini merupakan upaya untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong dalam program kesehatan nasional.
Muhaimin mengajak masyarakat yang mampu untuk terus membayar iuran sebagai bentuk solidaritas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Sejarah Baru Hilirisasi Industri Petrokimia