- QRIS di bawah Rp500 ribu kini resmi tidak dikenakan biaya layanan atau gratis.
- Biaya 0,3 persen dihilangkan.
- BI menargetkan jumlah merchant di Jakarta dapat mencapai sekitar 7 juta.
Suara.com - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DKI Jakarta memberikan penegasan penting terkait kebijakan biaya layanan pada pembayaran digital.
Transaksi menggunakan standar pembayaran digital nasional, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang nilainya di bawah Rp500 ribu kini resmi tidak dikenakan biaya layanan atau gratis.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Yosamartha, di Jakarta, Kamis (6/11), mengingatkan masyarakat, khususnya para pelaku usaha, mengenai kebijakan yang sudah berlaku sejak akhir tahun lalu.
"Sampai akhir 2024 QRIS masih ada potongan 0,3 persen. Desember 2024 itu sudah kami hilangkan. Jadi transaksi di bawah Rp500 ribu, gratis," kata Yosamartha, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Merchant Discount Rate (MDR) atau biaya layanan sebesar 0,3% dibebankan kepada pedagang (merchant) ketika terjadi transaksi QRIS di atas Rp100 ribu.
Namun, biaya tersebut kini telah dihapus untuk transaksi yang nilainya di bawah Rp500 ribu.
"Banyak yang belum tahu kalau sekarang (biaya 0,3 persen) itu sudah dihilangkan, sudah dicabut, jadi 0 persen sekarang. QRIS bebas biaya (untuk transaksi di bawah Rp500 ribu)," tambahnya.
BI DKI Jakarta mencatat bahwa penggunaan QRIS di ibu kota sudah sangat masif. Saat ini, terdapat sekitar 6 juta pengguna QRIS di Jakarta, dan jumlah merchant yang telah mengadopsi QRIS juga mencapai angka yang sama.
Meskipun demikian, BI menargetkan jumlah merchant di Jakarta dapat mencapai sekitar 7 juta.
Baca Juga: Bos Bank Indonesia : Ruang Penurunan Suku Bunga Masih Terbuka
Jakarta memiliki peran sentral dalam ekosistem pembayaran digital nasional, dengan menyumbang sebesar 40% dari total transaksi QRIS di seluruh Indonesia.
Dari lima kota administrasi, Jakarta Selatan tercatat sebagai kontributor transaksi terbesar, yakni hampir 35%, diikuti oleh Jakarta Barat (sekitar 24%), Jakarta Pusat (sekitar 17%), serta Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
BI mengakui bahwa penetrasi QRIS di Kepulauan Seribu masih minim. Oleh karena itu, BI DKI berupaya keras untuk meningkatkan jumlah pengguna dan merchant di wilayah kepulauan tersebut, salah satunya dengan mendorong penggunaan QRIS untuk pembayaran layanan, termasuk tiket.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November
-
Menperin: Harus Dibuat Malu Pembeli Produk Impor yang Sudah Diproduksi di Dalam Negeri
-
Target DEWA Melejit ke Rp750, Harga Saham Hari Ini Mulai Merangkak Naik
-
Purbaya Mudahkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana Rp 43,8 Triliun Tahun Depan
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya