-
IHSG melonjak 0,09 persen di awal sesi, top gainers termasuk INDF.
-
Kekhawatiran valuasi saham AI Wall Street dapat sentimen negatif.
-
Kenaikan harga batu bara berpeluang topang sektor energi hari ini.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi melonjak di awal sesi perdagangan Jumat, 7 November 2025. IHSG menghijau di level 8.346.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.06 WIB, IHSG terus terapresiasi 8.344 atau naik 0,09 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,54 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,00 triliun, serta frekuensi sebanyak 123.800 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 254 saham bergerak naik, sedangkan 202 saham mengalami penurunan, dan 500 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ADES, ASPI, CEKA, CMRY, CUAN, FPNI, GEMS, INDF, INTP, LINK, MIKA, MLPT.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, AMMN, ATIC, DSSA, FILM, ITMG, JPFA, MAPI, PGLI, PGUN, SGRO.
Proyeksi IHSG
IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah pada perdagangan Jumat (7/11/2025).
Menurut riset CGS International Sekuritas Indonesia, pelemahan bursa Wall Street akibat kekhawatiran terhadap valuasi saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI) akan menjadi sentimen negatif bagi pasar domestik.
Baca Juga: Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
"Melemahnya indeks di bursa Wall Street seiring kekhawatiran investor terhadap valuasi saham berbasis AI diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar," tulis CGS International Sekuritas dalam risetnya.
Meski demikian, analis menilai kenaikan harga batu bara yang masih berlanjut dapat memberikan penopang bagi sektor energi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sementara itu, berlanjutnya kenaikan harga batu bara berpeluang menjadi sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan," lanjut laporan tersebut.
Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak dalam kisaran support di level 8.270–8.205 dan resistance di area 8.405–8.470.
Pergerakan indeks diperkirakan akan dipengaruhi oleh kombinasi antara aksi ambil untung (profit taking) dan potensi rotasi sektor menuju saham-saham berfundamental kuat.
Sebelumnya, IHSG sempat mencetak rekor tertinggi baru di pekan pertama November, didorong optimisme terhadap ekonomi domestik dan arus masuk investor asing. Namun, volatilitas global dan tekanan dari sektor teknologi dunia kini menjadi faktor yang menahan laju penguatan lebih lanjut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Rupiah Terus Menguat, Dolar AS Melemah ke Level Rp16.765
-
BRI Tetap Melayani Saat Libur Nataru: Berikut Jadwal 159 Unit Kerja Operasional
-
Purbaya Kaji Geo Dipa Pasok Gas ke Kawasan Industri, Harga Lebih Murah dari Pertamina
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Tahun Baru Cetak Rekor Baru?
-
8 Ide Usaha yang Belum Banyak Pesaing di 2026, Cocok untuk Pemula?
-
Trump 'Ngebet' Caplok 4 Juta Barel Minyak Venezuela, China dan Rusia Geram
-
PKH Tahap 4 2025 Segera Cair, Ini Cara Cek Statusnya di Cekbansos.kemensos.go.id
-
Purbaya Siapkan Rp 2 Triliun dari LPEI untuk Pembiayaan Ekspor Industri Tekstil dan Furnitur