Bisnis / Keuangan
Senin, 10 November 2025 | 10:53 WIB
Ilsutrasi. Mengutip Keterbukaan Informasi BJBR, Senin (10/11/2025) agenda tunggal RUPSLB ini sangat krusial dan langsung menimbulkan gejolak di pasar modal karena membatalkan tiga pejabat tinggi perseroan. Foto ist.
Baca 10 detik
  • Bank BJB akan menggelar RUPSLB pada 1 Desember 2025.
  • Agenda itu untuk membatalkan pengangkatan sejumlah pejabat dari Komisaris hingga Direksi.
  • Salah satu yang dibatalkan adalah Mardigu Wowiek yang telah ditunjuk Komisaris Utama dan Helmy Yahya sebagai Komisaris.

Suara.com - Suasana di kalangan pemegang saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (BJBR) mendadak memanas.

Pasalnya, Direksi Perseroan secara mengejutkan mengumumkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 1 Desember 2025.

Mengutip Keterbukaan Informasi BJBR, Senin (10/11/2025) agenda tunggal RUPSLB ini sangat krusial dan langsung menimbulkan gejolak di pasar modal karena membatalkan tiga pejabat tinggi perseroan.

"Pembatalan Pengangkatan Komisaris Utama Independen, Komisaris Independen dan Direktur Kepatuhan Perseroan," sebut manajemen BJBR.

Keputusan mendadak ini secara otomatis membatalkan hasil RUPSLB Bank BJB yang digelar hanya beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada 16 April 2025.

Saat itu, bank bjb menunjuk nama-nama publik seperti Wowiek Prasantyo (alias Mardigu) sebagai Komisaris Utama Independen, Helmy Yahya sebagai Komisaris Independen dan Joko Hartono Kalisman sebagai Direktur Kepatuhan.

Bossman Mardigu (IG/mardiguwp)

Perseroan menjelaskan bahwa agenda pembatalan ini merupakan tindak lanjut dari surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), antara lain Nomor SR-294/PB.02/2025, SR-356/PB.02/2025, dan S-338/KO.12/2025.

Keterlibatan langsung OJK sebagai regulator perbankan menjadi penanda adanya isu yang sangat serius. Meskipun bank bjb belum mengungkap detail alasan pembatalan ke publik.

Helmy Yahya [Instagram/helmyyahya]

RUPSLB Bank BJB akan dilaksanakan secara elektronik penuh (eASY.KSEI) pada pukul 09.00 WIB, dengan harapan pemegang saham dapat menyelesaikan drama kepemimpinan ini secara tuntas dan mengembalikan kepercayaan pasar.

Baca Juga: Komisaris Utama PHE Lapor LHKPN, Harta Kekayaan Tembus Rp3,08 Triliun

Load More