Bisnis / Keuangan
Rabu, 12 November 2025 | 06:44 WIB
Ilustrasi perdagangan sesi I IHSG hari ini [Ist/Antara]
Baca 10 detik
  • Wall Street mencatat rekor penutupan tertinggi baru pada Selasa (11/11/2025) didorong optimisme.
  • IHSG kemarin melemah 0,29% akibat aksi jual bersih investor asing sebesar Rp639 miliar.
  • Bursa Asia bergerak beragam, sementara stimulus AS dan Jepang serta potensi tarif dagang AS-India menjadi sentimen.

Melemah: Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,14%, Taiex Taiwan melemah 0,30%, dan ASX 200 Australia turun 0,19%.

Selain isu shutdown AS, pasar juga mencermati wacana stimulus ekonomi dari Presiden Trump berupa pembagian tarif dividen USD 2.000 kepada warga AS.

Sementara itu, di Jepang, Perdana Menteri Sanae Takaichi berencana menggunakan paket stimulus untuk menghidupkan kembali perekonomian.

Aset India juga menjadi fokus karena Trump mengindikasikan kemungkinan pengurangan tarif barang-barang India dan kesepakatan dagang AS-India.

Proyeksi IHSG

Meskipun kemarin ditutup melemah dengan net sell asing, pergerakan positif bursa AS yang mencapai rekor tertinggi dan dukungan Gedung Putih terhadap kesepakatan shutdown memberikan sentimen global yang kuat.

Kajian harian analis BNI Sekuritas memperkirakan, IHSG berpotensi mencoba menguat kembali hari ini.

Level Support IHSG: 8320 – 8350
Level Resist IHSG: 8380 – 8450

Investor disarankan untuk mencermati level resistance 8450, dengan potensi beli pada saham-saham yang diperkirakan akan diuntungkan dari pergerakan bursa global hari ini.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?

Saham-saham yang direkomendasikan hari ini diantaranya ADRO, BKSL, BUVA, TOBA, RATU, TINS.

Desclaimer: Redaksi hanya menyampaikan informasi dan keputusan serta risiko ada di tangan pembaca.

Load More