- IHSG ditutup menguat tipis 13,34 poin pada Kamis, 20 November 2025, terdorong sentimen global dan keputusan suku bunga Bank Indonesia yang sesuai ekspektasi.
- Sektor consumer cyclicals menjadi kontributor penguatan utama IHSG, sementara sektor properti dan real estat mengalami koreksi terdalam pada hari perdagangan tersebut.
- Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan untuk kedua kalinya sekaligus mengumumkan surplus transaksi berjalan Indonesia sebesar 1,1 persen dari PDB.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis, 20 November 2025 di zona hijau.
IHSG menguat tipis 13,34 poin atau 0,16 persen ke level 8.419, didorong sentimen positif dari global serta keputusan Bank Indonesia (BI) yang sesuai ekspektasi pasar.
Sektor consumer cyclicals menjadi motor penguatan dengan lonjakan 2,50 persen, sementara sektor properti & real estat justru terkoreksi terdalam sebesar 0,91 persen.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset hariannya mengemukakan, bursa saham Asia mayoritas menguat mengikuti reli saham global setelah rilis kinerja Nvidia yang kembali melampaui ekspektasi pasar.
Laporan tersebut meningkatkan optimisme investor pada saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI).
Namun, pasar saham Tiongkok justru melemah ke posisi terendah dalam sebulan akibat aksi ambil untung, terutama pada saham energi baru yang sebelumnya melesat. Di sisi lain, People’s Bank of China (PBOC) kembali menahan suku bunga pinjaman tenor 1 dan 5 tahun di 3% dan 3,5% untuk keenam kalinya, mengindikasikan tidak ada sinyal pelonggaran kebijakan dalam waktu dekat.
BI Tahan Suku Bunga, Transaksi Berjalan RI Cetak Surplus
Dari dalam negeri, IHSG mendapat dorongan setelah BI mempertahankan suku bunga acuan, sesuai proyeksi pasar.
"Keputusan ini menjadi yang kedua berturut-turut, diambil menyusul inflasi yang stabil serta upaya menjaga stabilitas rupiah dan menarik arus modal asing di tengah ketidakpastian global," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas.
Baca Juga: Saham Grup Bakrie dan GOTO Banjir Jual Bersih, BUMI Menjadi Top Seller
Kabar positif lainnya datang dari laporan transaksi berjalan kuartal III 2025, yang kembali mencatat surplus 1,1 persen dari PDB, surplus pertama dalam 2,5 tahun dan tertinggi sejak kuartal III 2022. Surplus ini ditopang kuat oleh kinerja perdagangan nonmigas.
Top Gainers dan Top Losers Hari Ini
Berikut Saham-saham dengan kenaikan tertinggi:
- JATI
- BOGA
- SKLT
- BUKK
- SMDM
Sedangkan, berikut saham yang mengalami penurunan terdalam:
- FMII
- PURI
- ISEA
- NRCA
- AEGS
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Purbaya soal Pejabat Kemenkeu Diperiksa Kejagung: Itu Masa Lalu, Bukan Sekarang
-
Ekonom Buka Data Soal Perlunya Kebijakan Moratorium CHT
-
Gunung Semeru Erupsi, Gimana Nasib Jadwal Penerbangan?
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan
-
Karier dan Pendidikan Victor Rachmat Hartono: Bos PT Djarum
-
Purbaya Umumkan Defisit APBN Rp 479,7 Triliun per Oktober 2025, Klaim Masih Aman
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Bearish Bitcoin: Harga BTC Bisa Turun ke US$67.000 Meski Ada Sentimen Positif
-
Dirut PT Djarum Victor Rachmat Hartono Dicekal Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
-
Syarat dan Cara Pengajuan KUR Syariah di Pegadaian