- ITS Indonesia melihat Indonesia memiliki potensi besar untuk mengimplementasikan sistem transportasi canggih, meski masih terdapat banyak pekerjaan rumah.
- Berbagai teknologi transportasi mutakhir disoroti, meliputi EV, sistem otonom, drone, inovasi hidrogen, dan infrastruktur cerdas.
- ITS bersama Kemenko Infrastruktur selenggarakan IITS 2025 di Jakarta untuk kolaborasi memajukan Intelligent Transport Systems nasional.
Suara.com - Intelligent Transport System (ITS) Indonesia, mengungkapkan Indonesia memiliki peluang besar untuk mengoperasikan sistem transporta yang canggih. Namun, ITS mengaku pemerintah masih banyak pekerjaan rumah untuk mengadopi sistem transportasi yang canggih.
Adapun, beberapa transportasi canggih yang disoroti ITS yaitu Teknologi mobilitas terobosan dan solusi logistik end-to-end, termasuk EV, sistem otonom, drone, AI logistics, inovasi hidrogen, dan infrastruktur cerdas.
Presiden ITS Indonesia, William P Sabandar mengatakan, Sistem transportasi merupakan fondasi pembangunan nasional, di mana ekonomi modern ditandai oleh ekosistem transportasi terpadu yang memadukan infrastruktur yang kuat, layanan yang efisien, dan teknologi mutakhir.
Transportasi publik yang andal juga menjadi salah satu indikator kemajuan negara-negara di kawasan Global South.
"Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempercepat transformasi transportasinya untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan sosial," ujar Wililam di Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Untuk mengakomodir banyaknya PR tersebut, ITS bersama Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Republik Indonesia, akan menyelenggarakan konferensi Indonesia International Transport Summit (IITS) 2025 pada tanggal 26–27 November 2025 di The Tribrata Hotel & Convention Center, Jakarta.
IITS 2025 menjadi platform utama bagi rangkaian dialog kebijakan, kolaborasi industri, hingga penyampaian solusi.
Melalui momentum dari Jakarta Declaration on Sustainable and Intelligent Urban Mobility yang diluncurkan pada ITS Asia Pacific Forum 2024, konferensi perdana ini berusaha menegaskan peran kepemimpinan Indonesia dalam memajukan Intelligent Transport Systems (ITS) di kawasan Asia-Pasifik.
Selama konferensi berlangsung, aktor kebijakan, regulator, pimpinan industri dan swasta, lembaga keuangan, penyedia teknologi, peneliti, dan organisasi internasional akan berkumpul untuk membahas tren terkini, perkembangan regulasi, dan peluang investasi yang dapat memperkuat ekosistem mobilitas nasional dan regional.
Baca Juga: Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
Program ini mencakup sesi diskusi panel tematik, pertemuan bisnis dan kesempatan berjejaring, serta pameran yang menampilkan berbagai inovasi mobilitas terkini.
"Melalui IITS 2025, kami berusaha memperkuat kolaborasi, mendorong inovasi, dan memajukan masa depan mobilitas yang lebih cerdas, aman, dan terhubung," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Nataru-Mudik Lebaran Berdekatan, Stok BBM Aman?
-
Diwarnai Aksi Ambil Untung, IHSG Menyerah ke Zona Merah di Akhir Perdagangan Selasa
-
BRI Peduli Beri Apresiasi & Salurkan Bantuan di SDN Sukamahi 02 Megamendung
-
Kenapa Kilang Minyak Sekarang di Jaga TNI? Ini Alasan ESDM
-
Tuding Ada Impor Beras Ilegal di Sabang, Mentan Dinilai Tak Hargai UU Pemerintahan Aceh
-
Rupiah Meroket Hari Ini, Ini 2 Faktor Rahasia yang Bikin Dolar AS Babak Belur
-
Tadinya Enggan, Kini Shell Beli Base Fuel dari Pertamina, Pasokan BBM Normal?
-
'Sosok' Pemilik Superbank, Ada Investor Kelas Kakap Singapura dan Korea Selatan
-
Jangan Sampai Tertipu! BI Tegaskan Desain Uang Rupiah Redenominasi di Medsos Itu Hoaks
-
Beli Base Fuel dari Pertamina, SPBU BP Mulai Normalisasi Pasokan BBM