- Industri pertambangan diprediksi menguntungkan, terutama aluminium sebagai solusi pengganti produk utama di masa depan.
- Mike Zhang dari DBS menyatakan sektor aluminium Indonesia memiliki profit margin tinggi dan potensi bisnis sepuluh kali lipat nikel.
- Komoditas emas diproyeksikan berkinerja terbaik, didukung peningkatan tren investasi untuk logam mulia tersebut.
Suara.com - Industri hasil pertambangan menjadi salah satu sektor andalan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, ada beberapa segmen produk pertambangan, seperti tembaga, emas, aluminium dan batu bara bakal menguntungkan di tahun depan
Managing Director, Global Head of Metals and Mining DBS Bank, Mike Zhang menyatakan aluminium bisa menjadi solusi pengganti dari produk mainstream pertambangan saat ini.
Apalagi, dari segi ukuran bisnis, segmen aluminium 10 kali lipat lebih besar ketimbang segmen nikel. Ini menjadikannya potensi baru untuk dikembangkan Indonesia ke depan.
"Saya percaya, ini akan menjadi sektor utama bagi Indonesia untuk berkembang. Dari segi ukuran bisnis, termasuk pertambangan bauksit, aluminium refinery, dan aluminium smelting, secara keseluruhan sekitar 10 kali lebih besar dari nikel," ujarnya dalam media briefing DBS Metal and Mining Forum 2025 di Jakarta, seperti dikutip Kamis (27/11/2025).
Menurut dia, sektor pertambangan aluminium Indonesia mencetak profit margin hampir 100 persen. Untuk tahun ini meskipun mengalami sedikit penurunan, sektor aluminium di Indonesia masih bisa menghasilkan profit.
“Untuk alumina, kekurangan besar akibat Liberation Day di AS. Tapi, kemudian kembali, sekarang lebih dari USD 200 atau tepatnya USD235 per ton. Jadi, ini permintaan yang kuat,”bebernya.
Dia pun juga menambahkan komoditas mineral logam seperti emas juga sangat menguntungkan di masa depan. Hal ini didukung oleh perkembangan tren investasi untuk komoditas emas yang semakin banyak, salah satunya terjadi di Indonesia.
Apalagi, perusahaan memproyeksikan belanja modal (capex) industri pertambangan mencapai USD 3,5 triliun dalam 10 tahun ke depan.
"Emas merupakan logam dengan kinerja terbaik dan yang paling menguntungkan," imbuhnya.
Baca Juga: Ogah Tanggapi Bandara IMIP, Bahlil: Ada Kementerian Teknis!
Selain aluminium dan emas yang memiliki proyeksi bagus, ada beberapa komoditas yang menguntungkan. Diantaranya adalah tembaga, timah, kobalt, dan bijih besi juga diproyeksi memiliki kinerja bagus.
"Ada banyak proyek besar terutama bijih besi di Afrika yang diinvestasikan oleh perusahaan China," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
Operasi Agustus 2026, Apa Saja Fasilitas Terbaru LRT Jakarta Fase 1B
-
Menkeu Purbaya Pangkas Kuota Produksi Kawasan Berikat Jadi 25%, Akui Banyak Barang Bocor
-
Pembiayaan Haji Bank Muamalat Naik 2,5 Kali Lipat, Ini Pendorongnya
-
Anggaran Kementerian PKP Melimpah, Sederet Program Rumah Murah untuk 2026
-
Menkeu Purbaya Mau Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan
-
Penyaluran MinyaKita Bakal Punya Aturan Baru, Intip Bocorannya
-
Legislator Soroti Rencana Buyback Himbara, Disebut Jadi Angin Segar untuk Pasar Modal
-
IHSG To The Moon, Menkeu Purbaya Ungkap Rahasianya
-
Pemerintah Jamin Stok LPG 3 Kg Tak Langka Selama Nataru
-
Dukung Program Strategis Pemerintah, BRI Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPAS