- Menko Perekonomian optimis pemulihan ekonomi tercapai pada 2026 berkat stimulus fiskal Rp 200 triliun.
- Kebijakan moneter Bank Indonesia berupa pemotongan suku bunga telah mulai me-restart perekonomian Indonesia.
- Airlangga Hartarto menyampaikan hal ini dalam sambutannya di Rapimnas Kadin Jakarta pada 1 Desember 2025.
Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis penurunan suku bunga Bank Indonesia dan penyaluran stimulus fiskal sebesar Rp 200 triliun melalui Himbara serta bank-bank daerah akan mempercepat pemulihan ekonomi pada 2026.
Menurutnya, kombinasi dorongan moneter dan fiskal tersebut mulai menciptakan ruang ekspansi yang lebih besar bagi dunia usaha.
Airlangga menyebut tahun 2025 masih dipenuhi tantangan global, karena terjadinya konflik antarnegara yang berdampak pada perekonomian dunia.
Meski begitu, ia melihat indikator ekonomi mulai bergerak ke arah normalisasi. Salah satu pendorong utamanya adalah kebijakan pelonggaran suku bunga oleh Bank Indonesia.
"Kita melihat perekonomian mulai di-restart, antara lain karena pemotongan suku bunga oleh BI sebesar 125 basis poin," ujar Airlangga dalam sambutannya di Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Airlangga menekankan, pemerintah turut menambah dorongan fiskal dalam jumlah besar. Menurutnya, injeksi anggaran tersebut akan menjadi stimulus langsung ke sektor riil ketika seluruh penyalur termasuk Himbara dan bank pembangunan daerah memperluas pembiayaan ke UMKM dan pelaku usaha.
"Menteri Keuangan juga menggelontorkan dana sebesar Rp 200 triliun. Efek dari kebijakan ini akan terasa pada 2026," katanya.
Airlangga menambahkan bahwa berbagai risiko yang sebelumnya menekan perekonomian mulai dapat diantisipasi oleh kebijakan yang sudah ditempuh.
"Dengan indikator tersebut, kita melihat risiko ke depan sudah price in, baik pada rupiah, suku bunga, maupun faktor lainnya," imbuhnya.
Baca Juga: Airlangga Sebut 2025 Jadi Whirlwind Year: Ekonomi Dunia Diterjang Badai Ketidakpastian
Airlangga juga menilai arah pergerakan ekonomi semakin memberi ruang optimisme bagi pengusaha.
"Ke depan, kita didorong oleh tailwind, dengan risiko yang lebih besar ke arah upside daripada downside," imbuhnya.
Menurutnya, seluruh kebijakan tersebut akan memberikan dampak maksimal pada tahun depan, seiring meluasnya penyaluran kredit, meningkatnya konsumsi, dan ekspansi usaha di sejumlah sektor. Di hadapan para pengusaha, ia kembali menekankan pentingnya optimisme kolektif.
"Dan kuncinya ada pada para pelaku usaha di ruangan ini. Jika para pengusaha optimis, Indonesia juga optimis," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terkini
-
Airlangga Sebut 2025 Jadi Whirlwind Year: Ekonomi Dunia Diterjang Badai Ketidakpastian
-
KB Bank Dukung Kreativitas Budaya Dua Bangsa dalam Penganugerahan Sastra Indonesia-Korea 2025
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Rawit Meroket, Daging Sapi dan Beras Turun
-
Kementerian ESDM Sebut Banjir-Longsor di Sumatera Karena Curah Hujan Tinggi!
-
Dirut PT BRN Jadi Tersangka Ilegal Logging di Sumbar, Kerugian Rp447 Miliar
-
Harga Bitcoin Desember 2025: Tertekan Aksi Jual, Bertahan di US$ 80.000?
-
Waspada! Penipuan Promo Tiket Murah Seliweran di Libur Akhir Tahun, Begini Modusnya
-
Akademisi Nilai Aturan Asosiasi Bukan Dasar Kartel Bunga Pindar
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Langsung Melesat 1 Persen