Dana yang ditempatkan di deposito berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu (saat ini hingga Rp2 miliar untuk setiap nasabah di satu bank).
Dengan perlindungan tersebut, uang yang kamu simpan tetap aman meskipun bank mengalami gangguan atau gagal beroperasi. Tingkat keamanan ini menjadikan deposito pilihan yang tepat untuk:
- Menyimpan dana darurat,
- Menyiapkan biaya pendidikan,
- Mempersiapkan masa pensiun,
- Menyeimbangkan portofolio yang sudah berisi aset berisiko tinggi.
- Karena hampir tidak memiliki risiko, deposito memberikan rasa aman bagi investor.
4. Diversifikasi Porto sehingga Lebih Tenang
Deposito dapat menjadi pilihan tepat untuk memperluas dan menyehatkan portofolio. Jika Anda sudah berinvestasi pada instrumen yang bergerak naik-turun seperti saham atau aset kripto, menambahkan deposito akan membuat komposisi investasimu lebih stabil.
Saat pasar melemah, deposito tetap memberikan bunga tetap dan tidak terpengaruh gejolak harga.
Dengan demikian, deposito berfungsi sebagai penopang yang menyeimbangkan risiko dan keuntungan. Kamu tetap bisa membangun kekayaan sambil mengurangi kekhawatiran akibat pasar yang tidak selalu dapat diprediksi.
5. Menahan Godaan Belanja Berlebihan karena Tak Bisa Sembarangan Ditarik
Uang yang sudah didepositokan biasanya tidak tersentuh selama masa berlangsung.
Secara tidak langsung, hal ini akan menahan Anda dari belanja berlebihan yang hanya sekadar untuk fomo.
Baca Juga: Strategi Pensiun ala Warren Buffett, Simak sebelum Terlambat
6. Bunga yang Ditawarkan Menarik
Kemudian salah satu alasan deposito mampu meningkatkan nilai asetmu adalah karena menawarkan bunga yang jauh lebih besar dibandingkan tabungan reguler.
Jika rekening tabungan biasanya hanya memberikan imbal hasil sekitar 0,1 persen–0,5 persen setahun, deposito dapat menawarkan suku bunga berkisar 4 persen–6 persen tergantung bank dan periode penyimpanan.
Imbal hasil yang lebih tinggi membuat dana yang kamu simpan bertambah lebih cepat tanpa harus menghadapi risiko pasar atau memantau pergerakan harga setiap hari.
Sebagai contoh, menempatkan Rp200 juta dalam deposito dengan bunga 5 persen per tahun akan menghasilkan sekitar Rp10 juta per tahun secara pasif, jumlah yang jauh lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.
Selain itu, semakin panjang jangka waktu deposito yang kamu ambil, biasanya semakin besar bunga yang diberikan. Artinya, konsistensi menempatkan dana dalam deposito jangka panjang dapat memberikan peluang pertumbuhan kekayaan yang lebih maksimal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
Terkini
-
Berkat PNM, Aan Andasari Sukses Kembangkan Sampah Jadi Peluang Usaha
-
Cara Pencairan BLT Kesra di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan dengan Syarat
-
CBDK Mendadak Diborong: Harga Saham Naik Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Pemerintah Siapkan Skema Ini untuk Selamatkan Pedagang Thrifting Lokal
-
Purbaya Akan Bantu Masalah Investasi Pengusaha: Kemampuan Saya Setingkat Abu Nawas
-
Banjir-Longsor Melanda Sumatera, ESDM Sebut Lokasi Tambang Jauh dari Titik Bencana
-
Jelang Tutup Tahun, Fintech Restock Sudah Gelontorkan Dana Rp3,6 Triliun
-
ESDM Bicara Kapan Jaringan Listrik Hingga BBM di Wilayah Terdampak Banjir Sumatera Kembali Normal
-
Gegara Aturan Baru, Industri Tembakau Disebut Terancam Mati Pelan-Pelan
-
Media Asing Kritik soal Dana Rp 276 Triliun, Purbaya Sewot: Dia Ga Sepintar Saya