Bisnis / Makro
Selasa, 02 Desember 2025 | 07:57 WIB
Ilustrasi Pesawat Airbus A320 yang terparkir di Bandara. [Dokumentasi Kemenhub].
Baca 10 detik
  • Ditjen Hubud Kemenhub terbitkan EAD terhadap Airbus A320 karena perintah downgrade software komputer ELAC dari EASA.
  • Pemeriksaan fokus pada komputer Aileron Elevator (ELAC) B 104 guna memastikan kelayakan operasi pesawat sebelum terbang.
  • Sebanyak 38 dari 143 pesawat A320 terdampak, dan maskapai telah melakukan perbaikan yang diverifikasi Ditjen Hubud.

Suara.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan kelaikanudaraan darurat atau Emergency Airworthiness Directive (EAD) untuk memeriksa pesawat Airbus A320 yang beroperasi di Indonesia.

Hal ini buntut keluarnya perintah B adan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) terkait software komputer Aileron Elevator (ELAC) untuk dilakukan pemeriksaan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, menuturkan pemeriksaan yang dilakukan Kemenhub yaitu pada downgrade software ELAC B 104 pada pesawat Airbus A320.

Ilustrasi pesawat Airbus A320neo (Ist)

"Ditjen Hubud sudah menerbitkan perintah kelaikudaraan (Airworthiness Directives)_dalam rangka menjaga keselamatan penerbangan khususnya pesawat Airbus A320 yang beroperasi di indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

"Kami memastikan pesawat telah memiliki komputer kendali Aileron Elevator (ELAC) yang layak beroperasi sebelum melaksanakan penerbangan berikutnya," sambung Lukman.

Lukman menambahkan bahwa pihak maskapai sudah melakukan tindakan perbaikan terhadap pesawat A320 yang terdampak EAD.

Evaluasi/pemeriksaan terhadap hasil perbaikan juga telah dilakukan oleh Inspektur Kelaikudaraan dan Inspektur Operasi Pesawat udara Ditjen Hubud, dengan hasil telah memenuhi keselamatan penerbangan.

Koordinasi 6 Maskapai

Ditjen Hubud telah berkoordinasi dengan 6 maskapai penerbangan di Indonesia yang mengoperasikan pesawat terbang dengan jenis A320, yaitu Batik Air, Super Air Jet, Citilink Indonesia, Indonesia Airasia, Pelita Air, dan Transnusa.

Baca Juga: Daftar Maskapai RI yang Pakai Airbus A320

Total pesawat berjumlah 207 pesawat dan yang beroperasi sebanyak 143 pesawat, sedangkan pesawat yang terdampak dengan perintah kelaikudaraan ini berjumlah 38 pesawat, lebih kurang 26 persen dari total pesawat yang beroperasi.

Pihak maskapai sedang melakukan perbaikan pesawat yang terdampak dalam rangka memenuhi perintah kelaikudaraan ini dan segera melakukan mitigasi jika terjadinya penundaan maupun pembatalan penerbangan.

Perbaikan pesawat terdampak diperkirakan akan memerlukan waktu 3 hingga 5 hari sejak informasi ini diterbitkan.

"Kami menghimbau kepada masyarakat yang telah memiliki tiket penerbangan pada tanggal 30 November sampai dengan 4 Desember 2025, agar segera melakukan konfirmasi jadwal keberangkatan pada masing-masing airline," kata Lukman.

Load More