Bisnis / Keuangan
Selasa, 02 Desember 2025 | 16:59 WIB
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG ditutup menguat 0,79 persen pada 2 November 2025, mencapai rekor tertinggi baru di level 8.617,043.
  • Penguatan IHSG didukung sinyal teknikal positif seperti histogram MACD dan potensi Golden Cross Stochastic RSI.
  • Pasar global menantikan rilis data Services PMI dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Tiongkok, pada hari berikutnya.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan kinerja impresif pada perdagangan Selasa, 2 November 2025, setelah ditutup menguat 0,79 persen ke level 8.617,043. Kenaikan ini sekaligus menandai all-time high atau rekor terbaru bagi IHSG.

Mengutip riset Phintraco Sekuritas, penguatan IHSG didukung sinyal teknikal positif. Terlihat adanya pembentukan histogram positif pada indikator MACD, serta potensi Golden Cross pada Stochastic RSI di area pivot 8.600.

"Dengan kombinasi tersebut, IHSG diperkirakan berpeluang menguji resistance 8.650 pada perdagangan Rabu (3/12). Level pivot IHSG berada di 8.600, sementara support berada di 8.550," tulis Phintraco dalam riset hariannya.

Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dari sentimen global, pelaku pasar akan mencermati rilis data Services PMI dari berbagai negara pada Rabu (3/12). 

Dari Amerika Serikat, pasar menunggu rilis ISM Services PMI November 2025 yang diproyeksikan turun tipis ke 52,1 dari 52,4 pada Oktober, namun tetap berada di zona ekspansif. Hal ini menandakan aktivitas sektor jasa masih stabil.

Sentimen regional pun turut mewarnai pasar. Jepang dijadwalkan merilis S&P Global Services PMI Final November dengan proyeksi stabil di level ekspansif 53,1. 

Sementara China diprediksi merilis RatingDog Services PMI November yang turun ke 52 dari 52,6 di bulan sebelumnya, menunjukkan pelemahan namun tetap berada di area ekspansif.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 42,95miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 21,90 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,70 juta kali.

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 396 saham bergerak naik, sedangkan 290 saham mengalami penurunan, dan 270 saham tidak mengalami pergerakan.

Baca Juga: Saham BRMS: Analisis Teknikal dan Aksi Borong Asing

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, AADI, AMMN, APIC, ASII, ASPI, BLUE, CBDK, DSSA, FPNI, GGRM, IMAS, MORA.

Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, BEEF, BUKK, BYAN, CTBN, DCII, DNET, ICBP, INDF, INDR, INDY, KONI, MLPT.

Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan dan analisis pasar yang ditujukan sebagai informasi umum, bukan saran atau rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan setiap risiko investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.

Load More