- Harga emas Antam 1 gram pada Rabu, 3 Desember 2025, ditetapkan Rp 2.412.000, turun Rp 13.000 dari hari sebelumnya.
- Harga emas dunia spot turun 1,1 persen menjadi USD 4.186,89 per ons akibat aksi ambil untung investor.
- Investor menantikan data ekonomi AS dan pertemuan kebijakan Federal Reserve yang diperkirakan menurunkan suku bunga.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Rabu, 3 Desember 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.412.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas Antam itu merosot Rp 13.000 dibandingkan hari Selasa, 2 Desember 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.273.000 per gram.
Harga buyback itu juga anjlok Rp 2.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.256.000
- Emas 1 Gram Rp 2.412.000
- Emas 2 gram Rp 4.764.000
- Emas 3 gram Rp 7.121.000
- Emas 5 gram Rp 11.835.000
- Emas 10 gram Rp 23.615.000
- Emas 25 gram Rp 58.912.000
- Emas 50 gram Rp 117.745.000
- Emas 100 gram Rp 235.412.000
- Emas 250 gram Rp 588.265.000
- Emas 500 gram Rp 1.176.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.352.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Turun
Harga emas dunia melemah lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa waktu Amerika Serikat.
Penurunan terjadi setelah logam mulia tersebut sempat menyentuh level tertinggi enam minggu pada sesi sebelumnya.
Baca Juga: Pergerakan Harga Emas 2-3 Desember, Logam Mulia di Pegadaian Makin Murah
Seperti dilansir Reuters, Koreksi ini dipicu oleh aksi ambil untung (profit taking) investor menjelang rilis serangkaian data ekonomi penting AS dan pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan depan.
Harga emas spot tercatat turun 1,1 persen ke level USD 4.186,89 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup 1,3 persen lebih rendah di USD 4.220,80 per ons.
Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist di Zaner Metals, Peter Grant, mengatakan pelemahan yang terjadi tidak lebih dari aksi profit taking setelah reli kuat.
"Ini kemungkinan hanya aksi ambil untung… fokus terbesar pasar belakangan ini adalah ekspektasi penurunan suku bunga, dan ekspektasi itu masih stabil," ujarnya.
Grant menambahkan bahwa pergerakan emas masih berada dalam pola kelanjutan yang berpotensi mengarah pada kenaikan harga lebih tinggi. "Saya masih melihat peluang emas mencapai USD5.000 di awal tahun baru," katanya.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed semakin menguat setelah data ekonomi terbaru menunjukkan ekonomi AS mulai mendingin secara bertahap. Sikap dovish dari sejumlah pejabat The Fed juga memperkuat asumsi pasar bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga 25 basis poin pekan depan, dengan probabilitas sekitar 89 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
Terkini
-
OJK Sebut Aturan Asuransi Umrah Mandiri Belum Diperlukan, Ini Alasannya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
IHSG Masih Betah di Level 8.600 pada Rabu Pagi, Cermati Saham-saham Ini
-
Pergerakan Harga Emas 2-3 Desember, Logam Mulia di Pegadaian Makin Murah
-
Pemegang Saham Pengendali Dicaplok Perusahaan Korea, KISI AM Umumkan Perubahan Nama
-
Neraca Perdagangan Surplus Selama 66 Bulan Beruntun, Apa Pemicunya?
-
Pemerintah Ingatkan Industri Komitmen Transisi Hijau Dibuktikan Aksi Nyata
-
Distribusi LPG ke Dua Wilayah Terisolir Terdampak Banjir dan Longsor Sumatra Mulai Dilakukan
-
Studi UOB ACSS 2025: Konsumen Indonesia Makin Selektif Berbelanja
-
Layanan Cabang Berangsur Normal, 72 Persen BSI Regional Aceh Sudah Beroperasi