- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,33 persen ke level 8.640 pada Kamis, 4 Desember 2025, didukung sektor industrial.
- Nilai tukar Rupiah melemah menjadi Rp16.653 per dolar AS, sementara pasar menanti data cadangan devisa Jumat.
- Menteri Keuangan membantah penarikan dana Rp276 triliun, menegaskan dana tersebut untuk perluasan kredit ekonomi nasional.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatat penguatan pada perdagangan Kamis, 4 Desember 2025.
Phintraco Sekuritas dalam riset hariangnya mencatat, IHSG ditutup naik 0,33 persenke level 8.640, didorong sentimen positif dari sejumlah sektor, meski sebagian lain mengalami koreksi.
Adapun, Sektor industrial menjadi penopang utama penguatan indeks, sementara sektor basic materials mencatat pelemahan terdalam.
Dari sisi teknikal, Stochastic RSI terlihat menguat di area pivot dan histogram MACD masih berada di zona positif.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah justru melemah. Rupiah ditutup di level Rp16.653 per dolar AS pada Kamis (4/12), seiring menguatnya greenback terhadap mata uang Asia.
Pelaku pasar kini menantikan rilis data cadangan devisa Indonesia untuk November 2025 yang dijadwalkan keluar Jumat (5/12).
Selain faktor global, bencana banjir bandang di Sumatera juga menjadi perhatian. Peristiwa tersebut diperkirakan memberi tekanan kecil terhadap aktivitas ekonomi pada kuartal IV 2025.
Meski dampaknya diyakini tidak besar, sejumlah ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi di Kuartal IV-2025 akan berada sedikit di bawah target pemerintah di kisaran 5,6 persen – 5,7 persen.
Sementara itu, Menteri Keuangan menepis isu penarikan dana pemerintah senilai Rp276 triliun dari Himbara dan satu bank pembangunan daerah.
Baca Juga: Sabet Gelar Market Leader, Saham AVIA Berpotensi Menguat Akhir Pekan?
Menkeu menegaskan, dana tersebut tetap digunakan untuk memperluas penyaluran kredit dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Trafik Perdagangan
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 50,58 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 21,16 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,77 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 378 saham bergerak naik, sedangkan 319 saham mengalami penurunan, dan 259 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, AALI, ASII, ASPI, BNLI, BUKK, CDBK, CBRE, DSSA, FILM, FPNI, GHON, IMPC.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, ADMF, AMMN, BLUE, BREN, CTBN, GGRM, INKP, KEEN, PBSA, PGUN, POLU, RAJA.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
Terkini
-
Cara Transfer Saham di Stockbit dari Sekuritas Lain
-
Bangunan Tercemar Radioaktif, Bapeten Pertimbangkan Pindahkan Warga di Cikande Secara Permanen
-
BRI 130 Tahun: Menguatkan Inklusi Keuangan dari Desa ke Kota
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Pemerintah Masih Punya PR, 9 Juta KPM Belum Terima BLT Rp 900.000
-
1.000 UMKM Tebar Diskon, Mendag Pede Transaksi Harbolnas Capai Rp 17 Triliun
-
Menkeu Purbaya Wanti-wanti Banjir Sumatra Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Alasan Pemerintah Tetap Gelar Harbolnas di Tengah Isu Daya Beli Lemah
-
Pengamat Desak Aparat Tindak Penimbun BBM di Wilayah Terdampak Bencana