- Saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) ditutup terkoreksi tipis.
- Perusahaan cat terkemuka ini menunjukkan fundamental finansial solid dengan laba positif lima tahun berturut-turut.
- Avian Brands meraih penghargaan prestisius "Market Leadership" keempat dari Frost & Sullivan atas inovasi dan jaringan distribusi luas.
Suara.com - PT Avia Avian Tbk. (AVIA), produsen cat terkemuka di Indonesia, mencatatkan pergerakan harga saham yang cenderung fluktuatif meskipun didukung oleh fundamental perusahaan yang sangat kuat.
Saham AVIA hari ini sempat melanjutkan tren penguatan yang terjadi selama sepekan terakhir, namun ditutup terkoreksi tipis.
Pada perdagangan IHSG hari ini, saham AVIA ditutup pada harga Rp460, terkoreksi Rp8 atau 1,71% dari harga penutupan sebelumnya.
Meskipun sempat dibuka menguat pada harga Rp468 dan mencapai harga tertinggi harian Rp470, saham produsen cat ini akhirnya melemah di penutupan. Total volume perdagangan saham AVIA hari ini mencapai 11.180.400 saham.
Dari sisi finansial, perusahaan menunjukkan fondasi yang kokoh, dengan catatan laba positif dan Earning Per Share (EPS) positif secara berturut-turut selama lima tahun terakhir.
Sementara, Rasio Return on Asset (ROA) perusahaan tercatat sebesar 15,09% dan Return on Equity (ROE) mencapai 17,29%. Sedangkan rasio utang AVIA sangat sehat, berada di bawah 1, yakni 0,01 dari modal.
Avian Brands Raih Penghargaan Internasional Keempat
Di tengah dinamika pasar saham, Avian Brands berhasil menorehkan prestasi signifikan di tingkat global dengan meraih penghargaan “2025 Indonesian Architectural Paints and Coatings Market Leadership” dari Frost & Sullivan.
Frost & Sullivan adalah perusahaan konsultan global terkemuka di bidang riset pasar, analisis, dan strategi pertumbuhan.
Baca Juga: Perubahan Aturan Saham Disetujui DPR, Ambang Batas Free Float Jadi 10-15 Persen
Penghargaan ini merupakan pengakuan keempat yang diraih oleh Avian Brands dari Frost & Sullivan, sekaligus menegaskan kembali posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar cat dan pelapis di Indonesia.
Pencapaian ini dinilai mencerminkan kekuatan model bisnis terintegrasi Avian Brands. Frost & Sullivan menyoroti keunggulan perusahaan dalam beberapa aspek:
Inovasi dan Pengembangan Produk: Konsistensi Avian Brands dalam menghadirkan inovasi dan mengembangkan portofolio produk yang mencakup segmen ekonomis, menengah, hingga premium.
Kapabilitas RDI: Kekuatan dalam Research, Development, and Innovation (RDI) yang memungkinkan perusahaan menghadirkan produk dengan kualitas, keamanan material, dan aspek keberlanjutan yang tinggi.
Jaringan Distribusi: Kemampuan menangkap peluang pasar melalui jaringan distribusi yang luas, menjangkau lebih dari 59.000 toko ritel di seluruh Indonesia.
Setiap produk dikembangkan dengan komitmen pada kualitas dan aspek keberlanjutan, bertujuan menghadirkan solusi arsitektur dan pelapis yang aman dan ramah lingkungan bagi konsumen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Bantah Tudingan Asing Habiskan 'Dana Darurat' Rp 200 Triliun
-
Danantara Mau Ubah Skema Kompensasi Subsidi, Biar BUMN Nggak Melarat
-
Penggelapan Asuransi, OJK Serahkan Dua Direktur PT Bintang Jasa Selaras ke Kejaksaan
-
Jasa Perawatan Pembakit Listrik RI Laris Manis Dilirik Malaysia Hingga China
-
Rupiah Lemah Tak Berdaya Sore Ini Disebabkan Investor Cemas soal Data Cadangan Devisa
-
Kunjungi Korban Banjir Sumatera, Bahlil Janji Cabut Izin Tambang Nakal
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
Purbaya Sebut Revisi UU P2SK Perkuat Koordinasi Fiskal dan Moneter, Peran BI Makin Luas
-
Pelonggaran Moneter: BI Rate Turun, Inflasi 2026 Diprediksi Berkisar 2,94 Persen
-
Menkeu Purbaya Ingin Kelapa Sawit Tetap Jadi Tulang Punggung Industri Indonesia