Bisnis / Properti
Jum'at, 05 Desember 2025 | 12:36 WIB
PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali dipercaya mengerjakan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. (Dok: Waskita Karya)

Suara.com - Menjelang akhir tahun, PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali dipercaya mengerjakan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Kali ini Perseroan akan membangun Gedung dan Kawasan Lembaga DPR RI di IKN senilai Rp1,84 triliun.

Penandatangan kontrak kerja yang dilakukan di Kantor Kemenko 4 IKN garapan Waskita Karya tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono. Kemudian disaksikan pula oleh Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho bersama Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko.

Basuki mengatakan, proyek itu akan diselesaikan dalam kurun waktu dua tahun. Diharapkan pada akhir 2027 sudah rampung.

Ari menambahkan, proyek ini bertujuan menyediakan ruang kerja nyaman bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) lembaga legislatif. Gedung DPR seluas kurang lebih 85.903 meter persegi (m2) itu pun berfungsi sebagai pusat pembuat kebijakan.

“Pembangunan gedung dan kawasan DPR di IKN merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung kebijakan pemerintah. Diharapkan, bangunan tersebut dapat memudahkan para ASN dan anggota DPR dalam menjalankan tugasnya,” ujar Ari dalam keterangan resmi, Jumat (5/12/2025).

PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali dipercaya mengerjakan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. (Dok: Waskita Karya)

Nantinya, lanjut dia, Waskita akan mengerjakan Gedung DPR A, B1, dan C1. Kemudian Jalan Kawasan Blok DPR I, Pedestrian & Cyclists Entrance, fasilitas olahraga, serta landscape Kawasan Blok DPR I.

Berbeda dengan gedung DPR di Jakarta, Ari mengungkapkan, kantor legislatif di IKN ini dibangun menggunakan konsep green building karena mengangkat desain Breathing Facade. Lalu untuk fasadnya, mengedepankan Wastra Nusantara serta Pilotis dan Serambi.

“Wastra Nusantara merupakan seni kain tradisional yang diwariskan oleh keanekaragaman budaya Indonesia, sehingga setiap daerah memiliki kekhasan masing-masing. Hal itu ditampilkan dengan komposisi garis vertikal, horizontal, dan diagonal pada desain gedung,” tutur Ari.

Berikutnya, sambung dia, sebagian besar jendela pada fasad dirancang operasional dan fleksibel, guna mengatur aliran udara alami sesuai kebutuhan kenyamanan termal. Melalui pendekatan ini, jelasnya, dilakukan peningkatan ventilasi, efisiensi energi, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta adaptif terhadap perubahan cuaca maupun orientasi bangunan.

Baca Juga: Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok

“Waskita turut menghadirkan desain pilotis dan serambi, untuk menciptakan kesan agung dan menjulang. Hanya saja tetap memiliki elemen penyambut dan ruang sosial informasi pada setiap akses masuknya,” katanya.

Sesuai konsep forest city dalam pembangunan IKN, ia menjelaskan, bangunan dan kawasan DPR ini pun mengedepankan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tidak hanya dikelilingi pepohonan, rencananya pada setiap lantai juga akan dilengkapi dengan berbagai tumbuhan.

Sesuai target OIKN, proyek tersebut akan diselesaikan dalam waktu dua tahun. Waskita Karya berkomitmen menyelesaikannya secara tepat waktu dan tetap memperhatikan mutu.

“Sebagai BUMN Konstruksi yang berpengalaman selama 65 tahun, ini bukan pertama kalinya kami mengerjakan proyek kantor pemerintah. Sebelumnya, Waskita sudah merampungkan banyak pembangunan gedung pemerintah, seperti Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Maluku, juga Kantor Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) di Mataram,” jelas Ari.***

Load More