- Kinerja BBTN diproyeksikan melonjak didorong kenaikan *net interest income* sebesar 44,49 persen per kuartal III-2025.
- Laba bersih BBTN tumbuh 10,58% hingga September 2025, didukung peningkatan NIM menjadi 3,9 persen.
- Prospek pertumbuhan kredit BBTN didukung kuat oleh kuota FLPP dan program KPP pemerintah pada 2026.
Suara.com - Analis memproyeksikan kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, (BBTN) bisa melonjak setelah pada kuartal III-2025 mencatatakan kenaikan pendapatan bunga atau net interest income.
Riset Binaartha Sekuritas mengemukakan, kinerja BBTN menunjukkan tren pemulihan yang solid. Riset yang ditulis oleh Analis Avanza Bagus Aditya dan Achmadi Hangradhika mengungkapkan kenaikan net interest income yang mencapai 44,49 persen secara tahunan menjadi Rp 12,61 triliun dinilai sebagai katalis penting bagi perbaikan profitabilitas BTN.
"Ditambah langkah spin-off BTN Syariah, kami melihat BTN masuk fase pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan," ujar Avanza dan Achmadi dalam risetnya seperti dikutip, Minggu (7/12/2025).
Riset itu menyebutkan kinerja positif BTN juga tercermin dari pertumbuhan laba bersih 10,58 persen YoY hingga September 2025, mencapai Rp 2,30 triliun. Peningkatan pendapatan bunga dan efisiensi pendanaan mendorong NIM BTN naik 100 bps secara tahunan menjadi 3,9 persen di kuartal III-2025.
Binaartha Sekuritas juga mengungkapkan dengan target harga Rp 1.345 yang mencerminkan potensi kenaikan 13,5 persen. Analis menilai fundamental BTN solid, terutama berkat rebound margin, pertumbuhan kredit yang tetap kuat, serta outlook penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dan non-subsidi yang semakin positif.
Dari sisi kinerja bulanan, Mandiri Sekuritas juga mencatat bahwa BTN berhasil mempertahankan NIM 4 persen dalam 10 bulan pertama 2025, naik signifikan dari 2,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Analis Mandiri Sekuritas, Kresna Hutabarat dalam risetnya menyebutkan kenaikan tersebut ditopang peningkatan yield aset dan perbaikan cost of fund ke level 4,2 persen.
Mandiri Sekuritas memprediksi target harga Rp 1.380, atau potensi kenaikan 16 persen dari harga pasar.
"Komitmen kuat pemerintah di sektor perumahan yang tercermin dari 350 ribu kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dan program KPP (Kredit Program Perumahan) akan menjadi mesin yang mendongkrak pertumbuhan kredit BTN pada 2026 dibandingkan 2025," imbuh Kresna.
Baca Juga: Strategi Sun Life Dongkrak Penetrasi Asuransi RI
Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan dan analisis pasar yang ditujukan sebagai informasi umum, bukan saran atau rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan setiap risiko investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Strategi Sun Life Dongkrak Penetrasi Asuransi RI
-
Jadwal Seleksi PCAM dan MLE OJK, Berkas Administrasi dan Tes Potensi Dasar
-
Update Harga BBM Shell yang Resmi Stok Tersedia Mulai Hari Ini
-
Utang KUR Petani Terdampak Bencana Dihapus, Prabowo Janji Rehabilitasi Lahan
-
7 Fakta Bupati Aceh Selatan: Pergi Umrah Rayakan Ultah Istri saat Bencana
-
Menkeu Purbaya Akui Gaji Guru Kecil, Tapi Lebih Pilih Naikkan Gaji Dosen
-
Purbaya Ungkap Rahasia Prabowo: Bangun 40 Sekolah Terintegrasi, Anggaran Rp 12 Triliun
-
Menkeu Purbaya Ogah 'Ngemis' Investasi ke Pihak Asing
-
Beda Omzet dan Profit, Mana yang Lebih Penting? Wajib Diketahui Pebisnis Pemula
-
Ekonomi Indonesia Tertekan Imbas Bencana Dahsyat Sumatera-Aceh