Suara.com - Kekhawatiran akan tergerusnya nilai aset akibat inflasi adalah hal yang wajar. Menyimpan kekayaan hanya dalam bentuk uang tunai (cash) sering kali bukan solusi terbaik di tengah ketidakpastian ekonomi global. Oleh karena itu, diversifikasi ke aset safe haven seperti emas menjadi langkah krusial untuk tidak hanya melindungi, tetapi juga mengembangkan portofolio kekayaan Anda.
Meski tergolong sebagai instrumen rendah risiko, investasi emas tetap harus dilakukan dengan cara yang tepat agar bisa mengunci peluang keuntungannya secara optimal. Nah, agar mampu meraup untung maksimal dari investasi emas, 5 tips berikut wajib untuk Anda simak.
Emas memiliki rekam jejak historis yang solid dalam melawan laju inflasi. Namun, sekadar "ikut-ikutan" membeli emas tanpa strategi bisa berujung pada imbal hasil yang stagnan.
Agar portofolio Anda tumbuh signifikan, berikut adalah 5 strategi cerdas yang perlu diterapkan.
1. Beli di Harga Rendah, Jual di Harga Tinggi
Prinsip dasar ekonomi berlaku kuat di sini. Kunci utama agar bisa meraup keuntungan dari investasi emas adalah kejelian melihat siklus pasar—membeli saat harga terkoreksi (rendah) dan merealisasikan keuntungan (jual) saat harga sedang memuncak tinggi.
Untuk bisa mendapatkan imbal hasil optimal, usahakan rutin memantau perubahan harga emas, entah itu secara harian, mingguan, maupun bulanan. Dengan cara ini, Anda bisa mengetahui kapan waktu terbaik untuk membeli emas saat harganya turun, ataupun mengambil momentum untuk menjualnya ketika harganya meroket.
Alih-alih menebak-nebak dasar pasar (timing the market), Anda bisa menggunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) atau menabung rutin. Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan harga rata-rata terbaik tanpa pusing memikirkan fluktuasi harian yang tajam.
2. Punya Orientasi Jangka Panjang
Pada dasarnya, emas sebagai instrumen investasi mempunyai tingkat risiko yang tergolong rendah dan memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Namun, agar bisa memaksimalkan performanya, investasi emas sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang. Dengan investasi emas dalam waktu yang lama, misalnya lebih dari 5 tahun, keuntungan yang diperoleh bisa menjadi lebih optimal.
Data historis menunjukkan tren kenaikan harga emas yang konsisten dalam jangka panjang, menjadikannya benteng pertahanan aset yang kokoh. Jika tujuan Anda adalah kebutuhan likuiditas jangka pendek, mungkin instrumen pasar uang lebih cocok. Namun untuk dana pendidikan anak atau pensiun, emas adalah rajanya.
3. Rutin Pantau Kondisi Ekonomi Global
Harga emas tidak bergerak dalam ruang hampa. Ia sangat sensitif terhadap sentimen global seperti kebijakan suku bunga The Fed, tensi geopolitik, hingga data inflasi AS.
Baca Juga: Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI
Investor cerdas tidak hanya melihat grafik harga, tetapi juga membaca berita. Ketika kondisi ekonomi dunia sedang tidak menentu (krisis), harga emas biasanya akan meroket karena fungsinya sebagai pelindung nilai. Memanfaatkan informasi ini akan membantu Anda mengambil keputusan buy atau sell yang lebih presisi.
4. Minimalkan Biaya saat Transaksi
Ketika membeli emas, kebanyakan orang biasanya hanya berfokus pada harga pasarnya sekarang. Padahal, setiap melakukan transaksi, tidak jarang ada biaya tambahan dan bisa membengkakkan harganya.
Jenis biaya yang dibebankan umumnya beragam. Misalnya, beberapa toko emas atau platform investasi emas digital bisa saja mengenakan biaya administrasi hingga biaya penyimpanan. Sehingga, ketika memutuskan untuk membeli emas, cermati pula adanya biaya tambahan ini agar tak merasa dirugikan ketika bertransaksi.
5. Tentukan Jenis Produk yang Tepat
Bagi yang belum tahu, emas bisa dibeli dengan beragam jenis produk. Beberapa di antaranya adalah emas batangan, emas perhiasan, dan emas digital. Masing-masing jenis produk emas tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang perlu disesuaikan dengan tujuan membelinya.
Jika tujuan utamanya untuk investasi dan menjaga kekayaan, emas batangan ideal dijadikan pilihan karena harganya paling stabil dan tak ada campuran logam mulia lain. Sementara jika ingin digunakan sekaligus untuk produk fashion, emas perhiasan bisa dipilih. Tapi, jika dibandingkan emas batangan, pertumbuhan harga emas perhiasan biasanya lebih lambat karena ada campuran logam lain di dalamnya.
Emas digital hadir sebagai solusi modern yang menawarkan likuiditas tinggi dan kemudahan akses. Melalui platform finansial terpercaya seperti Cermati, Anda bisa mendapatkan keamanan setara emas fisik tanpa repot memikirkannya penyimpanannya. Keunggulan utamanya adalah inklusivitas, di mana emas digital bisa dibeli dengan modal terjangkau, bahkan mulai dari nominal yang sangat kecil. Ini memungkinkan siapa saja untuk mulai membangun benteng kekayaannya sekarang juga tanpa menunggu modal besar.
Berita Terkait
-
Segera Nikmati Keuntungannya, Begini Cara Mulai Investasi Obligasi Modal Kecil
-
Wamentan Sudaryono Promosikan Peluang Investasi Pertanian ke Rumania, Indonesia Swasembada Beras
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Wamen ESDM: Investasi Hilirasi Nikel Diproyeksikan Tembus USD 618 Miliar pada 2040
-
Menkeu Purbaya Ogah 'Ngemis' Investasi ke Pihak Asing
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Harga Emas Antam Meroket Lagi Hari Ini, Jadi 2.453.000 per Gram
-
Lewat AIIR, Indonesia Serius Tingkatkan Kepercayaan Investor Asing di Pasar Modal
-
CIMB Niaga Siap Berikan Kelonggaran Kredit Bagi Bencana Banjir Sumatra
-
Waduh, OJK Temukan 39.392 Rekening Terhubung Judi Online!
-
Infrastruktur Rusak, Pakar Nilai Pemulihan Listrik di Aceh Memang Perlu Bertahap
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'