- BEI secara resmi meluncurkan aturan baru yang bertujuan meningkatkan kepercayaan dan kualitas pembentukan harga saham.
- BEI menerapkan kebijakan Non-Cancellation Period atau larangan pembatalan pesanan saham pada periode waktu tertentu.
- Langkah untuk meminimalkan potensi manipulasi yang merusak integritas pasar, terutama pada jam-jam perdagangan krusial.
Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi meluncurkan aturan baru yang bertujuan meningkatkan kepercayaan dan kualitas pembentukan harga saham.
Mulai hari ini, Senin (15/12/2025), BEI menerapkan kebijakan Non-Cancellation Period atau larangan pembatalan pesanan saham pada periode waktu tertentu.
Langkah tegas ini diambil untuk meminimalkan potensi manipulasi yang merusak integritas pasar, terutama pada jam-jam perdagangan krusial.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa implementasi aturan ini adalah bagian dari Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.
"Implementasi Non-Cancellation Period bertujuan untuk meminimalkan potensi praktik spoofing atau manipulasi pesanan pada jam-jam krusial, khususnya menjelang pembukaan dan penutupan perdagangan," ungkap Jeffrey dalam keterangan resminya.
Berdasarkan aturan baru ini, pembatalan pesanan jual atau beli saham tidak dapat dilakukan pada dua sesi terpenting perdagangan yakni Sesi Pra-Pembukaan (Pre-Opening) dan Sesi Pra-Penutupan (Pre-Closing).
Meskipun pembatalan dilarang pada periode tersebut, investor tetap diperbolehkan memasukkan pesanan jual atau beli yang baru.
Larangan pembatalan ini menyasar praktik spoofing, di mana pelaku pasar memasukkan pesanan dalam jumlah besar tanpa niat eksekusi. Pesanan ini dimasukkan hanya untuk mengelabui investor lain agar melihat adanya permintaan (atau penawaran) palsu, lalu dibatalkan mendadak sebelum harga benar-benar terbentuk. Dengan aturan baru ini, bandar yang mencoba spoofing terpaksa menanggung risiko transaksinya dieksekusi, sehingga praktik curang ini diharapkan hilang.
Jeffrey Hendrik menegaskan bahwa kebijakan Non-Cancellation Period memberikan proteksi lebih kepada investor ritel. Aturan ini dipercaya dapat meningkatkan kredibilitas harga saham, membuatnya lebih wajar, dan transparan dari campur tangan manipulatif.
Baca Juga: IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
Setelah melalui serangkaian uji teknis dan sosialisasi dengan Anggota Bursa (AB) lokal maupun asing, BEI berharap kebijakan strategis ini dapat meningkatkan kualitas, transparansi, dan integritas pembentukan harga.
“Kami juga berharap Non Cancellation Period dapat memperkuat kenyamanan dan meningkatkan kepercayaan investor dalam bertransaksi di pasar modal Indonesia,” pungkas Jeffrey.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Bupati Aceh Utara Sampaikan Apresiasi atas Bantuan Mentan Amran untuk Korban Banjir Sumatra
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635