- Telkom menawarkan pembelian kembali saham seharga Rp3.090 bagi pemegang saham yang menolak spin-off Wholesale Fiber Connectivity.
- Investor harus memenuhi kriteria tertentu seperti terdaftar sebelum 19 November 2025 dan hadir di RUPSLB.
- Pembayaran buyback akan selesai setelah terbitnya SK Menteri Hukum dan HAM.
Suara.com - Emiten telekomunikasi milik negara, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), secara resmi mengumumkan skema pembelian kembali (buyback) saham bagi para pemegang saham yang menyatakan keberatan atas rencana pemisahan sebagian bisnis dan aset (spin-off) unit Wholesale Fiber Connectivity.
Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang telah diselenggarakan pada 12 Desember 2025.
Berdasarkan data keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Telkom menetapkan harga pembelian kembali pada angka Rp3.090 per saham.
Syarat dan Mekanisme Buyback
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TLKM, Arthur Angelo Syailendra, menjelaskan bahwa hak untuk mengajukan buyback ini tidak berlaku bagi seluruh investor. Terdapat kriteria khusus yang harus dipenuhi, antara lain:
Pemegang saham harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 19 November 2025.
Pemegang saham wajib hadir dalam gelaran RUPSLB tanggal 12 Desember 2025.
Pemegang saham secara resmi memberikan suara tidak setuju terhadap agenda pemisahan bisnis tersebut.
Masa penyampaian permohonan untuk aksi korporasi ini telah berlangsung singkat pada 15 hingga 16 Desember 2025.
Baca Juga: Kerja Sama Telkom dengan UNAIR: Perkuat Pengembangan AI Center of Excellence
Adapun proses pembayaran akan diselesaikan paling lambat tiga hari kerja setelah Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan HAM terkait akta pemisahan diterbitkan.
Manajemen Telkom menegaskan bahwa proses pembelian kembali saham ini telah diperhitungkan dengan matang. Perseroan optimistis pelaksanaan buyback tidak akan memberikan tekanan negatif yang signifikan terhadap kondisi keuangan maupun kelangsungan operasional perusahaan.
Rencana spin-off unit Wholesale Fiber Connectivity sendiri ditargetkan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2026. Langkah strategis ini diharapkan dapat mempertajam fokus bisnis Telkom dalam mengelola infrastruktur konektivitas secara lebih efisien.
Pergerakan Saham TLKM
Hingga akhir jam perdagangan hari ini, Rabu (17/12/2025), saham TLKM ditutup pada level Rp3.500. Posisi ini menunjukkan pelemahan minor jika dibandingkan dengan harga pembukaan pasar pada sesi pertama.
Meskipun demikian, harga pasar saat ini terpantau masih berada jauh di atas harga penawaran buyback yang ditetapkan perseroan sebesar Rp3.090.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
BI Perpanjang Batas Waktu Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun
-
Pengusaha Masih Males Ambil Utang ke Bank, Dana Kredit Nganggur Capai Rp2.500 Triliun
-
Efek Banjir Sumatra, Kemenkeu Permudah Cairkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana
-
Kemenkeu Salurkan Dana Rp 4 Miliar ke Korban Banjir Sumatra
-
Ikuti Jejak Rupiah, IHSG Meloyo Hari ini Balik ke Level 8.600
-
Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
-
Purbaya Akui Ada Kementerian Lelet Serap Anggaran, Dana Dikembalikan Tembus Rp 4,5 T
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan