Bisnis / Makro
Rabu, 31 Desember 2025 | 16:12 WIB
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi. [Suara.com/Achmad Fauzi].
Baca 10 detik
  • Kapal wisata Phinisi Putri Sakinah tenggelam di Labuan Bajo pada 26 Desember 2025, membawa 11 orang penumpang.
  • Menhub menyatakan kapal tersebut memiliki izin berlayar dari KSOP Labuan Bajo berdasarkan prediksi cuaca BMKG yang kondusif.
  • Tenggelamnya kapal disebabkan oleh perubahan mendadak kondisi ombak tinggi di lokasi spesifik perairan tersebut.

Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menjelaskan izin berlayar dalam tenggelamnya status kapal wisata phinisi Putri Sakinah di Labuan Bajo pada 26 Desember 2026.

Menurutnya, kapal wisata tersebut telah memilki izin berlayar dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo.

Selain itu, cuaca untuk berlayar sebenarnya juga sudah diperhitungkan masih kondusif, di mana informasinya berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Jadi cuaca kita sudah disampaikan, kalau ekstrim tentunya pasti akan kita larang. Pada kejadian Labuan Bajo, saat diberikan surat berlayar, kondisi cuaca memang cukup kondusif untuk berlayar," ujarnya dalam media briefing di Jakarta, Rabu (31/12/2025).

Satu kapal "phinisi" berlabuh di perairan Golo Mori, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat,NTT, Sabtu (18/07/2020). Pemerintah Indonesia akan membangun berbagai fasilitas pendukung untuk pelaksanaan KTT G-20 dan KTT ASEAN pada 2023 mendatang di lokasi Golo Mori itu. (ANTARA/Kornelis Kaha)

Menhub mengungkapkaan, pada hari yang sama, KSOP juga memberikan 186 izin untuk kapal berlayaran di perairan Labuan Bajo. Dari semua itu, hanya kapal wisata phinisi Putri Sakinah yang apes yang tenggelam, karena adanya kondisi ombak tinggi di titik tertentu.

"Hanya saja ada satu kapal yang berada pada titik yang di mana kondisi ombaknya ternyata tiba-tiba berubah. Jadi, itu yang terjadi," ucap dia.

Menhub menegaskan, sebelum terbitkan izin berlayar, KSOP pastiya akan meminta rekomendasi cuaca dari BMKG. Namun, saat ini KSOP Labuan Bajo memang tengah menutup aktivitas pelayaran di perairan tersebut.

"Jadi, pemberlakuan berlayar atau tidak, kita merujuk kepada informasi cuaca dari BMKG. Dan itu sudah kita buktikan dengan mengeluarkan arahan di Labuan Bajo pada saat memang cuacanya tidak memungkinkan untuk dilayari," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapal pinisi KM Putri Sakinah karam di Perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (26/12/2025).

Baca Juga: Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari

Tenggelamnya kapal pinisi KM Putri Sakinah menjadi sorotan tajam dunia internasional.

Kapal tersebut mengangkut 11 orang, 7 di antaranya berhasil dievakuasi dan 4 korban lainnya masih dalam pencarian.

"Sebanyak tiga orang penumpang dievakuasi oleh Kapal Nepton yang melintas dari Labuan Bajo ke Pulau Padar dan empat lainnya dievakuasi oleh Tim SAR gabungan," jelas Kepala Kantor Basarnas Maumere Fathur Rahman, dikutip dari Antara, Senin (29/12/2025).

Load More