Para pemain Arema berlatih di Stadion Kanjuruhan Malang. [Antara/Ari Bowo Sucipto]
Ratusan suporter Arema Cronus Indonesia atau Aremania mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (13/4), untuk meminta dukungan dewan terkait dicoretnya tim Singo Edan sebagai peserta ISL QNB 2015.
Mereka juga menuntut pembubaran Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan mengecam langkah Menpora Imam Nahrowi terkait dicoretnya Arema dari kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Tanah Air yang tahun ini disponsori Qatar Nasional Bank (QNB).
"Menpora tidak mengerti sepakbola dan BOPI adalah antek-anteknya, karena BOPI dihuni orang-orang yang tidak suka terhadap kompetisi LSI," teriak salah seorang Aremania, Ahmadi.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Malang Budi Kriswiyanto yang didampingi sejumlah anggotanya dari lintas fraksi itu pun akhirnya menerima beberapa perwakilan Aremania.
"Bapak anggota DPRD dari Fraksi PKB, kami ingin bapak mengontak langsung Menpora terkait masalah ini biar kita dengarkan bersama-sama di ruangan ini," kata Ahmadi sebagai perwakilan Aremania.
Ahmadi menjelaskan Aremania dan masyarakat Malang Raya sangat dirugikan dengan pencoretan PT Arema dari kompetisi ISL QNB 2015. Larangan Arema tampil disebutnya sebagai bentuk penzaliman sistematis Menpora dan BOPI kepada Aremania dan masyarakat Malang Raya.
Dalam pertemuan itu, perwakilan Aremania dan Aremanita (suporter perempuan) membacakan sikap dan tuntutannya, yakni mendukung Arema agar tetap tampil di kompetisi ISL QNB yang dikelola oleh PT Liga Indonesia dan PSSI, mendukung langkah PSSI untuk melakukan gugatan kepada Menpora dan BOPI atas dampak yang ditimbulkan karena keputusan yang merugikan para pihak pengelola sepakbola Indonesia.
Selain itu, jika Menpora dan BOPI tidak mencabut keputusannya yang melarang Arema tampil di ISL, Aremania menuntut Menpora untuk mengundurkan diri, mendukung langkah Kepolisian untuk memberikan pengamanan kepada Arema saat pertandingan kandang dan tandang, mendukung upaya rekonsiliasi di tubuh Yayasan Arema agar secepatnya menuntaskan proses rekonsiliasi dan mengakhiri segala konflik yang ada.
Selanjutnya, mendukung keinginan DPR RI untuk mencabut anggaran Menpora dan BOPI karena anggaran itu juga bersumber dari pajak masyarakat, serta menyerukan kepada Aremania di mana saja untuk tetap bersatu melawan keputusan BOPI dan Menpora.
Pentolan Aremania, Yuli Sumpil, menyatakan ada indikasi rekayasa dalam putusan pencoretan Arema dalam ISL.
"Kenapa Arema yang diutak-atik, padahal FIFA dan PSSI sudah mengakui, kenapa BOPI yang baru berumur beberapa bulan saja menjegal Arema, ada apa ini," ujar Yuli.(Arema)
Mereka juga menuntut pembubaran Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan mengecam langkah Menpora Imam Nahrowi terkait dicoretnya Arema dari kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Tanah Air yang tahun ini disponsori Qatar Nasional Bank (QNB).
"Menpora tidak mengerti sepakbola dan BOPI adalah antek-anteknya, karena BOPI dihuni orang-orang yang tidak suka terhadap kompetisi LSI," teriak salah seorang Aremania, Ahmadi.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Malang Budi Kriswiyanto yang didampingi sejumlah anggotanya dari lintas fraksi itu pun akhirnya menerima beberapa perwakilan Aremania.
"Bapak anggota DPRD dari Fraksi PKB, kami ingin bapak mengontak langsung Menpora terkait masalah ini biar kita dengarkan bersama-sama di ruangan ini," kata Ahmadi sebagai perwakilan Aremania.
Ahmadi menjelaskan Aremania dan masyarakat Malang Raya sangat dirugikan dengan pencoretan PT Arema dari kompetisi ISL QNB 2015. Larangan Arema tampil disebutnya sebagai bentuk penzaliman sistematis Menpora dan BOPI kepada Aremania dan masyarakat Malang Raya.
Dalam pertemuan itu, perwakilan Aremania dan Aremanita (suporter perempuan) membacakan sikap dan tuntutannya, yakni mendukung Arema agar tetap tampil di kompetisi ISL QNB yang dikelola oleh PT Liga Indonesia dan PSSI, mendukung langkah PSSI untuk melakukan gugatan kepada Menpora dan BOPI atas dampak yang ditimbulkan karena keputusan yang merugikan para pihak pengelola sepakbola Indonesia.
Selain itu, jika Menpora dan BOPI tidak mencabut keputusannya yang melarang Arema tampil di ISL, Aremania menuntut Menpora untuk mengundurkan diri, mendukung langkah Kepolisian untuk memberikan pengamanan kepada Arema saat pertandingan kandang dan tandang, mendukung upaya rekonsiliasi di tubuh Yayasan Arema agar secepatnya menuntaskan proses rekonsiliasi dan mengakhiri segala konflik yang ada.
Selanjutnya, mendukung keinginan DPR RI untuk mencabut anggaran Menpora dan BOPI karena anggaran itu juga bersumber dari pajak masyarakat, serta menyerukan kepada Aremania di mana saja untuk tetap bersatu melawan keputusan BOPI dan Menpora.
Pentolan Aremania, Yuli Sumpil, menyatakan ada indikasi rekayasa dalam putusan pencoretan Arema dalam ISL.
"Kenapa Arema yang diutak-atik, padahal FIFA dan PSSI sudah mengakui, kenapa BOPI yang baru berumur beberapa bulan saja menjegal Arema, ada apa ini," ujar Yuli.(Arema)
Komentar
Berita Terkait
-
Fakta Unik Ronde Keempat: Timnas Indonesia Tak Perlu Menang untuk Lolos ke Piala Dunia 2026!
-
Bukan Cuma Faktor STY, Kluivert Juga Dapat Beban Berat Imbas Overproud Exco PSSI
-
Alasan PSSI Cari Hotel hingga Bus Sendiri Selama di Arab Saudi, Ada Gangguan Keamanan?
-
Di Tengah Badai Cedera, Timnas Indonesia Ditarget Dapat 6 Poin Lawan Arab Saudi dan Irak
-
Kacau, Protes PSSI Soal wasit Timur Tengah Masih Digantung FIFA dan AFC
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Selamat Datang Ole Romeny di Arab Saudi, Siap Tempur Bela Timnas Indonesia
-
Anak Zinedine Zidane Resmi Dipanggil Timnas Aljazair, Selangkah Lagi ke Piala Dunia
-
Jadwal Pertandingan Liga Italia, Jay Idzes Main Tanggal Segini Bersama Sassuolo
-
Jadwal Pertandingan Liga Jerman Pekan Ini, Kevin Diks Main Hari Apa?
-
Calvin Verdonk Ikut Bawa Lille Kalahkan AS Roma, Ini Komentar Bruno Genesio
-
Timnas Indonesia Benar-benar Takut dengan Kepemimpinan Wasit Lawan Arab Saudi
-
Jadwal Liga Inggris Pekan ke-7: Chelsea Siap Tambah Luka Liverpool di Stamford Bridge
-
Jadwal Liga Italia Pekan ke-7: Perebutan Puncak Klasemen Juventus vs AC Milan
-
Harga Pasaran Baru Anjlok, Pemain Keturunan 1,87 Meter Tebar Ancaman ke Arab Saudi
-
Emil Audero Batal Gabung Timnas Indonesia, Tanda-tanda Ini Makin Nyata Usai 2 Kiper Mendadak Gabung