Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga akan meminta Komisi Yudisial untuk mengawasi kinerja hakim Pengadilan Tata Usaha Negara apalagi pihaknya baru saja menjalani sidang sengketa terkait pembekuan PSSI.
"Yang pasti kami akan meminta KY untuk mengawasi hakim PTUN karena penting kiranya keputusan itu betul-betul adil sesuai dengan fakta, saksi maupun bukti dan sebagainya," kata Imam Nahrawi di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (22/7/2015).
Pernyataan orang nomor satu di Kemenpora menyeruak ke permukaan setelah ada kasus yang menimpa hakim PTUN Medan. Bahkan kasus ini menyangkut nama pengacara senior OC Kaligis dan anak buahnya. Mereka diduga melakukan penyuapan terhadapi tiga hakim PTUN.
"Saya tidak ingin peristiwa PTUN di medan itu berlaku di tempat lain. Apalagi sudah terkait dengan penangann kasus olahraga," kata politisi dari Partai Kebangkitan Nasional itu.
Kasus sengketa antara Kemenpora dengan PSSI terkait dengan surat keputusan induk organisasi sepak bola Indonesia itu sebenarnya telah disidangkan oleh PTUN Jakarta. Dalam kasus ini pihak Kemenpora dinyatakan kalah.
Hasil keputusan akhir PTUN mewajibkan Kemenpora segera mencabut Surat Keputusan (SK) nomor 01307 tentang sanksi administratif yang diberikan kepada PSSI. Sanksi ini diturunkan saat Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya, 17 April.
Namun, bukan pencabutan yang dilakukan oleh Kemenpora. Justru pemerintah mengajukan banding atas keputusan PTUN per 14 Juli itu.
"Kami sudah mendaftarkan banding atas keputusan PTUN 14 Juli lalu. Saat ini kami tinggal melengkapi beberapa hal untuk menyempurnakan memori banding kita," kata pria kelahiran Bangkalan Madura itu.
Meski Kemenpora melakukan banding, namun banyak pihak yang menginginkan orang nomor satu di Kemenpora itu mencabut SK sanksi kepada PSSI itu. Bahkan desakan pencabutan itu digalang melalui media massa. Bahkan nama-nama familiar di sepak bola nasional seperti pelatih Rahmad Darmawan menandatangani petisi itu. (Antara)
Berita Terkait
-
Erick Thohir Sibuk Rangkap Jabatan, PSSI Tunggu Waktu Tepat Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
-
Niena Kirana Gugat Cerai Dito Ariotedjo, Sidang Perdana Digelar 24 Desember
-
Eks Menpora Beberkan Alasan Cerai, Bukan karena Davina Karamoy?
-
Soal Bonus Medali Perak dan Perunggu, Erick Thohir: Jangan Kaget Kalau Beda Signifikan
-
Eks Menpora Dito Ariotedjo Bantah Cerai Gara-Gara Davina Karamoy
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kata-kata Jordi Amat soal John Herdman
-
Lebih Konsisten dari Manchester United, Emery Minta Aston Villa Tetap Membumi Jamu Setan Merah
-
Aksi Gila Kiper PSG, Tetap Main Meski Tulang Patah Demi Kunci Gelar Piala Interkontinental
-
Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Alarm Bahaya untuk Persib! Marc Klok Terancam Absen Jelang Duel Krusial Kontra Bhayangkara FC
-
Abaikan Rekor 17 Tahun, Alonso Minta Madrid Waspadai Kejutan Sevilla di Bernabeu
-
Persiapan Ideal, Bojan Hodak Pastikan Persib Siap Hadapi Bhayangkara FC
-
Hasil BRI Super League: Persis Solo Bikin Gol Bunuh Diri, Dewa United Pesta 5 Gol
-
Komentar Cristian Chivu Setelah Inter Milan Tersingkir dari Piala Super Italia 2025 Oleh Bologna