Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menegaskan jika saat ini ada prioritas lain yang harus segera dituntaskan selain permasalahan sepak bola nasional.
"Saat ini kami lagi berpikir bagaimana percepatan Satlak Prima. Masih banyak lagi yang harus diselesaikan," kata Menpora Imam Nahrawi di rumah dinas di kompleks Widya Candra, Jakarta, Rabu (2/9/2015) malam.
Menurut dia, selain Satlak Prima yang saat ini fokus dalam pemilihan ketua, prioritas yang harus segera dituntaskan akan dualisme kepengurusan yang banyak terjadi pada pengurus besar cabang olahraga.
Bahkan, kata dia, khusus untuk penyelesaian dualisme kepengurusan pengurus besar cabang olahraga juga mendapatkan dorongan dari Komisi X DPR RI. Hal ini menunjukkan jika permasalahan ini juga harus secepatnya diselesaikan.
"Makanya kami mendorong untuk segera diselesaikan. Jika tidak, bisa saja pemerintah akan mengambilalih dan membantu menyelesaikannya," kata Menpora menambahkan.
Saat ini, Indonesia diharapkan beberapa kejuaraan besar yang menuntut dipersiapkan dengan baik. Kejuaraan paling dekat yang harus diikuti oleh atlet yang sudah lolos kualifikasi adalah Olimpiade Rio de Janeiro 2015 yang akan berlangsung Agustus.
Selain itu, Indonesia juga harus menghadapi SEA Games 217 di Malaysia. Satu tahun berikutnya bahkan Indonesia akan mempunyai hajatan besar yaitu menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Kondisi ini dinilai harus dipersiapkan dengan baik termasuk mencari dukungan dari pengurus besar cabang olahraga.
Ditanya penyelesain persepakbolaan nasional, pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu mengaku sedang berjalan. Hanya saja pihaknya belum menjelaskan dengan detail apa yang telah dilakukan meski saat ini Kemenpora telah menjadi pemrakarsa Piala Kemerdekaan.
"Semuanya sudah berjalan. Tapi ada yang lebih penting yang harus segera dituntaskan.," kata pria kelahiran Bangkalan, Madura itu.
Kompetisi persepakbolaan nasional saat ini berhenti. Beruntung ada beberapa pihaknya yang ingin menggelar turnamen diantaranya Piala Presiden yang digagas Mahaka serta Piala Kemerdekaan yang dinomotori oleh Tim Transisi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Absen di FIFA Matchday Edisi November, Media Vietnam Heran
-
Timnas Indonesia U-17 Masih Punya Peluang Lolos, PSSI Sudah Bersiap Copot Nova Arianto
-
Proyeksi ke Tim Senior, PSSI Janji Tak Biarkan Pemain Timnas Indonesia U-17 Jadi Pengangguran
-
PSSI Pastikan Timnas Indonesia U-23 Belum Panggil Luke Keet
-
Marceng Berpeluang Dipanggil, Lini Tengah Timnas SEA Games Bakal Ungguli Tim-Tim Rival
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
Terkini
-
Persik Kediri Segera Tancap Gas, OKS Siapkan Strategi Khusus Hadapi Persija Jakarta dan Semen Padang
-
Atalanta Resmi Pecat Ivan Juric, Apa Alasannya?
-
Rebut Tugas Penalti dari Kevin Diks, Bintang Borussia Monchengladbach Menyesal
-
Keputusan VAR Anulir Gol Van Dijk Liverpool Melawan Man City Picu Protes Serius The Reds ke PGMOL
-
Dibantai Sassuolo, Bintang Atalanta Jujur Soal Pertahanan Jay Idzes dkk Sangat Rapat
-
Thom Haye Tarik Napas Lihat Timnas Indonesia Absen di FIFA Matchday November
-
Thibaut Courtois Cedera Paha Kanan Saat Jeda Internasional, Absen Bela Timnas Belgia
-
Florian Wirtz dan Liverpool Anjlok, Julian Nagelsmann Serang Arne Slot
-
Siapa Arya Gorshidian? Bek Kanan Keturunan Jakarta-Iran yang Jadi Sorotan di Belanda
-
Pemain Masa Depan Garuda Bingung Timnas Indonesia Kalah 2 Kali Tapi Suporter Semakin Ramai