Suara.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana melakukan naturalisasi empat sampai enam pesepak bola asing demi mencapai target emas di SEA Games 2017 di Malaysia dan posisi empat besar Asian Games 2018.
"Namun masih akan dilihat lagi, bisa saja tidak sesuai dengan jumlah itu. Nanti berdialog lagi dengan pelatih tim nasional," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono di Jakarta, Jumat.
Joko sendiri enggan memberi tahu informasi lebih rinci mengenai rencana tersebut karena tidak mau mendahului pelatih tim nasional Luis Milla, yang baru mulai bekerja pada awal Februari 2017.
Dia hanya mengatakan pesepak bola asing itu bisa berasal dari negara mana saja. Yang pasti, mereka yang di-WNI-kan itu harus memiliki ikatan emosional dengan Indonesia.
"Jadi ada garis keturunan Indonesia," tutur Joko.
Terbaru, PSSI merekomendasikan pemain muda Ajax Amsterdam keturunan Manado, Ezra Walian, untuk dinaturalisasi kepada pemerintah.
Pada minggu kedua Januari 2017, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Kepala Komunikasi Publik Gatot Dewa Broto menuturkan permintaan itu sudah sampai kepada Presiden Joko Widodo.
Akan tetapi, sebelum menandatangani kepastiannya, Presiden pun harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terlebih dahulu.
Ezra Walian merupakan penyerang yang kini bermain untuk Ajax Amsterdam U-21 di Liga Belanda kasta kedua, Eerste Divisie. Pemuda berusia 19 tahun ini memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Glenn Walian yang berasal dari Manado. Dia memiliki kewarganegaraan Belanda, sama dengan mendiang ibunya.
Karier Ezra di Belanda bisa dikatakan cemerlang. Dia sudah pernah membela tim nasional Belanda di empat kelompok umur yaitu U-15, U-16, U-17 dan U-18.
Pada tahun 2013, dia mencuri perhatian setelah mencetak lima gol untuk tim Belanda U-17 ketika berlaga di Kualifikasi Piala Eropa U-17 melawan San Marino dan membantu kemenangan timnya dengan skor 12-0.
Ketika kembali ke Indonesia pada akhir tahun 2016, dia menyatakan keinginannya untuk bisa menjadi bagian tim nasional Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
-
Habis Pecat Patrick Kluivert, Exco PSSI Doakan Indra Sjafri Jadi...
-
Pesan Ratu Tisha untuk Timnas Indonesia U-17: Nikmati Proses, Jangan Terbeban
-
PSSI Mulai Kasak-kusuk Cari Pengganti Patrick Kluivert
-
Enaknya Nova Arianto, Timnas Indonesia Cuma Disuruh Semangat Aja di Piala Dunia U-17 2025
-
Kata-kata Adem Ratu Tisha untuk Timnas Indonesia U-17: Fokus Adik-adik
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Taktik Jitu Bojan Hodak Jaga Kebugaran Skuad Maung Bandung Hadapi Selangor FC
-
Mauro Zijlstra Mengamuk Lagi! Dua Gol ke Gawang Telstar, Tren Tajam Belum Terhenti
-
Rekor Fantastis Persib: 5 Laga Clean Sheet, Andrew Jung Siap Cetak Gol Lagi di Markas Selangor FC
-
Kena Marah Pelatih, Berapa Rating Jay Idzes saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Enaknya Nova Arianto, Timnas Indonesia Cuma Disuruh Semangat Aja di Piala Dunia U-17 2025
-
Geger! Anak Patrick Kluivert Akui Penyuka Sesama Jenis: Ayah Mendukungku
-
FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Abal-abal Malaysia, AFC: Ini Bukan Akhir Segalanya
-
Apa yang Salah dengan Jay Idzes Cs saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Pangeran Johor Tuduh FIFA Punya Motif Politik Hukum 7 Pemain Abal-abal Malaysia
-
Modal Lawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, Timnas Indonesia U-17 Yakin Tidak Babak Belur