Suara.com - Pelatih Timnas Spanyol, Luis Enrique tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya setelah pasukannya ditundukkan tuan rumah Kroasia dalam laga lanjutan UEFA Nations League.
Ya, Spanyol secara mengejutkan tumbang dengan skor 2-3 dari Kroasia di Stadion Maksimir, Zagreb, Jumat (16/11/2018) dini hari WIB dalam laga Grup 4 Liga A.
Hasil ini memang membuat Spanyol harus menunda kelolosan mereka ke babak empat besar kompetisi. La Furia -julukan Spanyol- sendiri kalah secara dramatis. Setelah dua kali dipaksa menyamakan kedudukan, Spanyol pada akhirnya harus kalah 2-3 akibat gol Tin Jedvaj di injury time, tepatnya di menit 90+3.
Tentu sangat wajar jika kekalahan ini membuat seluruh elemen Timnas Spanyol merasa frustrasi, tak terkecuali Enrique sebagai pelatih kepala tim. Eks juru taktik AS Roma dan Barcelona itu menyebut bahwa sepakbola berlaku tidak adil pada tim asuhannya pada laga kali ini.
"Babak kedua berjalan luar biasa untuk kedua tim. Pada babak pertama, kami memang bermain buruk dengan terlalu banyak menimbulkan ancaman buat diri sendiri. Akurasi operan jadi masalah di situ," jelas Enrique seperti dilansir Marca.
"Namun di babak kedua, kami lebih baik. Sayangnya kami tidak menekan dengan maksimal. Walau begitu kami pantas mendapatkan hasil yang lebih baik, setidaknya tidak kalah. Bahkan bisa saja kemenangan kami raih," terang mantan gelandang andalan Barcelona itu.
"Gol pertama Kroasia datang dari kesalahan kami, gol kedua dari situasi bola mati, sedangkan gol ketiga terjadi karena kami sama-sama memburu gol tersebut, gol kemenangan. Secara keseluruhan kami bermain lebih baik dan pastinya kekalahan bukanlah hasil yang pantas. Sungguh tak adil." keluh Enrique.
"Kami juga menghantam mistar dan beberapa peluang kami secara luar biasa tidak berbuah gol. Saya pikir sepakbola telah berlaku tidak adil untuk kami malam ini," tandas pelatih berusia 48 tahun itu.
Baca Juga: Lakoni Comeback, PSM Amankan Hasil Imbang 2-2 Kontra Persija
Berita Terkait
-
Aksi Gila Kiper PSG, Tetap Main Meski Tulang Patah Demi Kunci Gelar Piala Interkontinental
-
Siapa Matvei Safonov? The Next Lev Yashin, Kiper PSG yang Tepis 4 Penalti Pemain Flamengo
-
Luis Enrique Melongo dengan Ketangguhan Matvei Safonov Halau 4 Sepakan Penalti
-
PSG Ukir Sejarah Raih Sextuple! Matvei Safonov Kiper Rusia Pahlawan Les Parisiens
-
Herve Renard Akui Arab Saudi Masuk Grup Neraka, Sebut Spanyol Tim Terbaik Dunia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Lebih Konsisten dari Manchester United, Emery Minta Aston Villa Tetap Membumi Jamu Setan Merah
-
Aksi Gila Kiper PSG, Tetap Main Meski Tulang Patah Demi Kunci Gelar Piala Interkontinental
-
Hasil Persebaya vs Borneo FC: Gol Telat Malik Risaldi Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan
-
Federico Barba Pasang Target Sempurna: Persib Bidik 4 Kemenangan Beruntun di Akhir Putaran Pertama
-
Alarm Bahaya untuk Persib! Marc Klok Terancam Absen Jelang Duel Krusial Kontra Bhayangkara FC
-
Abaikan Rekor 17 Tahun, Alonso Minta Madrid Waspadai Kejutan Sevilla di Bernabeu
-
Persiapan Ideal, Bojan Hodak Pastikan Persib Siap Hadapi Bhayangkara FC
-
Hasil BRI Super League: Persis Solo Bikin Gol Bunuh Diri, Dewa United Pesta 5 Gol
-
Komentar Cristian Chivu Setelah Inter Milan Tersingkir dari Piala Super Italia 2025 Oleh Bologna
-
Eks Kapten Timnas Indonesia Tegas: Garuda Jangan Bicara Piala Dunia 2030 Tanpa Pelatih Baru