Suara.com - Keputusan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 13 Juli 2019 serta pemilihan Ketua Umum PSSI pada Juli 2020 ternyata tidak membuat semua anggota PSSI puas.
Bahkan, ada voters (pemilik suara) PSSI yang tergabung dalam Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) ingin menggelar KLB tandingan yang waktunya lebih cepat.
KPSN mengklaim telah didukung oleh 56 pemilik suara sah PSSI, yang menginginkan agar KLB digelar lebih cepat.
Terkait hal ini, salah satu anggota Komite Eksekutif alias Exco PSSI, Gusti Randa pun angkat bicara. Ia rupanya tidak memperdulikan klaim 56 pemilik suara yang tergabung dalam KPSN.
Bagi Gusti, KPSN di luar anggota PSSI sudah menyalahi statuta.
"Betul atau tidak soal klaim itu, zaman sekarang orang suka lakukan klaim!" ketus Gusti Randa.
"Kami sering komunikasi dengan voters karena merasa dicatut. Terkait hal itu, PSSI tak mau menggubris karena tak boleh ikut ranah di luar football family. Lagi pula kenapa harus 56, klaim saja itu 700 anggota PSSI sekaligus," ketus mantan aktor nasional tersebut.
Gusti menyebut, tahapan menuju kepengurusan baru PSSI sudah sesuai dengan rekomendasi FIFA melalui suratnya. Oleh sebab itu, ada aturan agar anggota PSSI tunduk dengan apa yang sudah diputuskan.
"Kalau bicara hasil rapat Exco tanggal 3 Mei lalu itu, Exco sudah membuat surat kepada para anggota. Kami mengingatkan bahwa selaku member atau anggota, ada statuta PSSI pasal 15 mengingatkan seluruh member untuk tunduk kepada keputusan FIFA dan bawahannya, yaitu AFC serta PSSI," ungkap Gusti.
Baca Juga: Cetak Hat-trick ke Gawang Ajax, Eriksen: Lucas Pantas Dibuatkan Patung!
"Bagi anggota yang tak mengindahkan pasal 15, pasti akan mendapat sanksi, itu tentang kewajiban anggota. PSSI sendiri dilarang berhubungan dengan yang tidak berhubungan dengan FIFA," ia menambahkan.
Gusti menambahkan, dalam menuju kepengurusan baru, ada tahapan yang harus dilakukan. Ia pun mengerti semua orang ingin agar PSSI bisa lebih baik ke depannya.
"Dalam rangka memperbaiki PSSI ada salurannya. Tidak merasa puas maka ada KLB. Maka PSSI tahu itu, lalu PSSI bikin road map menuju KLB," pungkasnya.
Seperti disebutkan di awal, pemilihan Ketua Umum PSSI baru dilakukan pada Kongres Biasa atau yang sering disebut Kongres Tahunan pada Januari 2020.
Sementara KLB pada 13 Juli 2019, ada tiga agenda yang dibahas tanpa pemilihan ketua umum. Diantaranya ada revisi statuta PSSI, revisi kode Pemilihan PSSI, dan memilih anggota Komite Pemilihan serta Komite Banding Pemilihan PSSI.
Berita Terkait
-
Persiapan Buruk, Pergerakan Melenceng: Kritik Keras untuk Timnas Indonesia U-22
-
Bocoran: Giovanni van Bronckhorst Disebut Tinggal Tanda Tangan Kontrak dengan PSSI
-
Kriteria Pelatih Timnas Indonesia Terbaru Demi Ambisi Besar Lolos Putaran Final Piala Dunia 2030
-
PSSI Kembali Gunakan 'Metode' Shin Tae-yong untuk Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Trauma Kluivert, PSSI Tak Mau Lagi Beli Kucing dalam Karung Tunjuk Pelatih Timnas Indonesia
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Barcelona Siapkan Kontrak Panjang untuk Hansi Flick, Laporta Tegaskan Kepercayaan Penuh
-
Dalang Tak Terungkap, IIC Desak FAM Tempuh Jalur Hukum Kasus Skandal Naturalisasi Malaysia
-
Bantah Isu Nomor 10, Florian Wirtz Ngamuk ke Petinggi Bayern Munich
-
Pemain Keturunan Rp 3,48 Miliar Diam-diam Hajar Leeds United, Brighton, dan Newcastle United
-
Insiden Yance Sayuri dan Marc Klok Berujung Rasis, Operator Super League Geleng-geleng
-
Istri Jadi Faktor Kunci, Karim Adeyemi Siap Tinggalkan Dortmund, MU Siap Tebus Rp1,56 T
-
Bocoran: Giovanni van Bronckhorst Disebut Tinggal Tanda Tangan Kontrak dengan PSSI
-
Timnas Futsal Putri Indonesia Bikin Ketar-ketir Vietnam Jelang Final SEA Games 2025
-
Kriteria Pelatih Timnas Indonesia Terbaru Demi Ambisi Besar Lolos Putaran Final Piala Dunia 2030
-
Kontrak di Barcelona Tak Diperpanjang, Lewandowski Bakal Susul Messi ke Inter Miami