Suara.com - Kapten Leicester City Wes Morgan menyebut rasisme dalam dunia sepak bola saat ini jauh lebih parah. Menurut Morgan, hal itu disebabkan oleh keberadaan media sosial (medsos) yang membuat pelecehan terhadap para pemain semakin mudah untuk dilakukan.
Hal itu diungkapkan pemain internasional Jamaika itu usai pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2020 antara Bulgaria versus Inggris, yang dinodai oleh aksi pendukung tuan rumah yang mengejek pemain berkulit hitam dengan kata monyet dan salam Nazi. Pertandingan yang digelar pada 15 Oktober tersebut dimenangkan oleh Inggris dengan enam gol tanpa balas.
"Saya harus mengatakan (pelecehan rasis ini) lebih buruk jika dibandingkan ketika saya pertama kali memulai karier. Tetapi waktu itu tidak ada aspek media sosial untuk melakukan itu semua," kata Morgan sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, Jumat (18/10/2019).
"Media sosial tampaknya menjadi katalisator bagi sebagian besar perilaku rasis yang marak terjadi. Saat ini, itu adalah cara mudah untuk menargetkan pemain dengan mengatakan hal-hal negatif."
"Karena itu, media sosial perlu dikontrol."
Morgan mengatakan ia telah didekati para pejabat Liga Premier Inggris agar bersedia menjadi bagian dari Komite Penasihat BAME (kulit hitam, Asia dan etnis minoritas) yang baru mereka bentuk dengan tujuan menangani rasisme dalam olahraga.
"Ini peluang bagus dan saya punya sesuatu untuk ditawarkan," tambah pemain berusia 35 tahun itu.
"Kami akan mencoba membuat perubahan bagi generasi masa depan, sehingga akan lebih mudah bagi mereka untuk hadir tanpa harus mengalami tindakan rasis dalam kapasitas apa pun."
Baca Juga: Soal Rasisme Suporter Bulgaria, Ini Tanggapan Para Pemain Inggris
Berita Terkait
-
Profil Jamie Vardy, Mantan Buruh yang Jadi Rekan Baru Emil Audero
-
Senyum Lebar Jamie Vardy Bakal Setim dengan Emil Audero
-
Rasisme di La Liga: Vinicius dan Mbappe Jadi Sasaran Suporter Real Oviedo
-
Wayne Rooney Ungkap Cerita Menyesakkan Korban Rasisme di Sepak Bola
-
Tak Hanya Dihina Fans Liverpool, Antoine Semenyo Juga Dapat Serangan Rasisme di Sosmed
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Patrick Kluivert Ungkap Nasibnya
-
Jay Idzes Bicara Masa Depan Timnas Indonesia Usai Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Desakan #PatrickOut Kian Menguat, Komika Mamat Alkatiri Serukan Perubahan Total di Timnas Indonesia
-
Pupuskan Langkah Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Ini Kata Zidane Iqbal
-
Patrick Kluivert Pilih Merenung Pikirkan Masa Depan Timnas Indonesia Setelah Gagal ke Piala Dunia
-
Jay Idzes: Wasit Rugikan Kami
-
Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Kami Lebih Baik dari Irak
-
Detik-detik Patrick Kluivert Ngamuk di Bench usai Timnas Indonesia Gagal Total
-
Kapan Patrick Kluivert Dipecat?
-
Catatan Buruk Patrick Kluivert Tangani Timnas Indonesia Berujung Gagal ke Piala Dunia 2026