Suara.com - Ronald Koeman baru-baru ini mengungkapkan bahwa gara-gara terserang stroke, dirinya mantap menerima tawaran yang datang untuk jadi pelatih Barcelona.
Sebelum menukangi Barcelona, Ronald Koeman adalah pelatih Timnas Belanda. Namun, Koeman akhirnya meninggalkan jabatannya tersebut untuk menggantikan posisi Quique Setien di Camp Nou.
Di balik keputusan Koeman yang mengejutkan, ternyata ada cerita menarik terkait faktor kesehatannya. Sebab Koeman awalnya menegaskan dirinya tidak mungkin meninggalkan Timnas Belanda jelang Euro 2020.
Dalam wawancara di situs resmi Barcelona, Koeman mengatakan bahwa dia mengalami stroke ringan pada Mei lalu. Hal itu membuat Koeman berpikir bahwa itulah saatnya dia mewujudkan impian untuk menjadi pelatih Barcelona.
"Ketika hal-hal itu terjadi atau ketika orang terdekat Anda sakit, maka hidup akan berubah. Dalam kasus saya, saya mengalami stroke ringan dan itu membuat Anda berpikir tentang berbagai hal berbeda," ucap Koeman dilansir dari fcbarcelona.com pada Jumat (25/12/2020).
"Berkat hal itu mungkin mengelola Barcelona menjadi kasus 'sekarang atau tidak sama sekali'. Saya sudah jadi pelatih selama beberapa tahun dana saya tidak ingin menjadi pelatih seterusnya, terutama ketika sudah berusia 70 tahun. Maka dari itu inilah waktu yang tepat," imbuhnya.
Selain masalah kesehatannya, faktor pandemi Covid-19 juga menjadi alasan kuat Koeman meninggalkan Timnas Belanda dan akhirnya menerima pinangan Barcelona. Sebab dengan adanya pandemi, Euro 2020 diundur.
"Ketika saya tahu kami tidak akan pergi ke Euro, situasi pribadi saya dengan Belanda berubah. Mungkin jika bukan karena Covid, saya harus menunggu satu tahun lagi (untuk melatih Barcelona)," tutupnya.
Sementara itu, Ronald Koeman sendiri saat ini sedang dalam situasi yang sulit di Barcelona. Pasalnya performa anak asuhnya masih belum konsisiten.
Baca Juga: PSSI Targetkan Timnas Indonesia Juara Piala Dunia U-20 2023
Nyatanya saat ini Barcelona masih tercecer di peringkat ke-5 klasemen sementara LaLiga Spanyol dengan koleksi 24 poin dari 14 pertandingan. Mereka masih terpaut delapan poin dari Atletico Madrid yang kokoh di puncak.
Berita Terkait
-
Lionel Messi Bikin Rekor Gol, Kiper yang Jadi Korbannya Dapat Kado Khusus
-
Ditanya Peran Messi di Tahun 2021, Koeman: Dia Sekarang Sudah Tua
-
Atletico dan Real Madrid Pantau Bek Barcelona Ronald Araujo
-
Impresif di Benteng Pertahanan Barcelona, Ronald Araujo Dipantau Duo Madrid
-
Kalahkan Lazio, AC Milan Samai Rekor Gol Barcelona 72 Tahun Silam
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
PSSI One Man Show Tidak Jelas, Pemilihan Pelatih Timnas Indonesia Kacau
-
Prediksi Susunan Pemain Lion City Sailors vs Persib Bandung Malam Ini 26 November 2025
-
Ze Valente Absen Lawan Persija, Pelatih PSIM Yogyakarta Ogah Khawatir
-
Erick Thohir Bicara Proses di Tengah Isu Kuat Giovanni van Bronckhorst Pelatih Timnas Indonesia
-
Rafael Struick Akui Tak Sejalan dengan PSSI Jelang SEA Games 2025
-
Misi Sejarah Eberechi Eze: Gelar Liga Champions Pertama Arsenal Akan Jadi Milik Kami
-
Erick Thohir Bongkar Alasan PSSI Terkesan Lambat Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Thom Haye Waspadai Lion City, Bobotoh Diminta Padati Stadion Bishan
-
Adu CV Giovanni van Bronckhorst dengan Patrick Kluivert, Siapa Lebih Bagus?
-
Bursa Pelatih Timnas Indonesia Memanas, Giovanni Van Bronckhorst Kandidat Kuat Gantikan Kluivert