Suara.com - Burnley FC tengah menjadi sorotan pecinta sepak bola Malaysia. Pasalnya, kapten mereka, Joshua Brownhill, baru-baru ini mengkonfirmasi memiliki keturunan Malaysia.
Hal ini tentu saja memicu spekulasi mengenai potensi Brownhill untuk memperkuat Harimau Malaya dan menjadi pemain termahal di Asia Tenggara (ASEAN).
Dengan nilai pasar mencapai 15 juta Euro (sekitar Rp260 miliar), Brownhill bukan hanya sekadar pemain biasa.
Pengalamannya bermain di level tertinggi Liga Inggris, ditambah dengan kemampuannya mencetak gol dan menciptakan peluang, membuat dirinya menjadi aset berharga bagi tim mana pun.
Jika Brownhill memutuskan untuk bermain untuk Malaysia, ia akan menjadi salah satu pemain naturalisasi termahal.
Bahkan, dengan harga pasar Rp260 miliar, Brownhill yang merupakan jebolan akademi Manchester United, bakal mengalahkan nilai bek keturunan yang segera membela Timnas Indonesia, Mees Hilgers (RP121 miliar).
Profil Joshua Brownhill
Joshua David Brownhill, lahir pada 19 Desember 1995 di Warrington, Inggris, adalah seorang gelandang tengah yang saat ini menjadi kapten klub Championship, Burnley FC.
Perjalanan kariernya yang mengesankan dimulai dari akademi sepak bola ternama, Manchester United, sebelum akhirnya ia menapaki berbagai klub dan mencapai puncak kariernya saat ini.
Perjalanan sepak bola Brownhill dimulai sejak usia dini. Bakat alamiahnya dalam mengolah si kulit bundar membuatnya bergabung dengan akademi Manchester United.
Setelah meninggalkan Manchester United, Brownhill kemudian bergabung dengan Preston North End. Di klub ini, ia mulai mendapatkan kesempatan bermain secara reguler di tim utama. Performanya yang konsisten menarik perhatian klub-klub lain di Inggris.
Pada tahun 2016, Brownhill memutuskan untuk pindah ke Bristol City. Di klub berjuluk The Robins ini, ia semakin menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang serang yang kreatif dan produktif.
Brownhill menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah Bristol City dan berhasil membawa timnya meraih beberapa prestasi.
Puncak karier Brownhill sejauh ini adalah saat ia bergabung dengan Burnley FC pada tahun 2020. Sejak awal kedatangannya, Brownhill langsung menjadi pilihan utama di lini tengah The Clarets.
Kemampuannya dalam mengatur tempo permainan, melakukan tekel, serta mencetak gol membuat ia cepat beradaptasi dengan gaya bermain Burnley.
Berita Terkait
-
Baru 17 Tahun! Cucu Orang Jakarta Ini On Fire di Klub Besar Belanda
-
Rincian Sanksi FIFA ke PSSI dan Pemain Keturunan Timnas Indonesia
-
Daftar Pemain Keturunan di Skuad SEA Games 2025 Timnas Indonesia U-22
-
Nomor Punggung 205! Pemain Keturunan Australia-Inggris di Persija U-18 Bikin Publik Penasaran
-
Selamat Datang Pemain Keturunan Rp 1,3 Miliar, Semoga Timnas Indonesia Kembali Bangkit
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Baru 17 Tahun! Cucu Orang Jakarta Ini On Fire di Klub Besar Belanda
-
Rincian Sanksi FIFA ke PSSI dan Pemain Keturunan Timnas Indonesia
-
Ruben Amorim Balas Sindiran Cristiano Ronaldo, Ingatkan Kesalahan di Masa Lalu
-
Prediksi Parma vs AC Milan: Pasukan Allgeri Siap Libas Gialloblu
-
Link Live Streaming Nonton Timnas Indonesia U-17 Vs Brasil
-
Pelatih Emil Audero Mau Pecahkan Rekor di Kandang Pisa, Tapi Kayaknya Sulit
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Ini Bisa Sangat Cocok dengan Simon Tahamata
-
Prediksi Juventus vs Torino: Ujian Luciano Spalletti di Derby della Mole
-
Garudayaksa Tumbang untuk Pertama Kalinya di Championship, Begini Alasan Pelatih
-
Kenapa Pertandingan Timnas Indonesia di FIFA Matchday November 2025 Tak Dihitung Ranking?