Suara.com - Pelatih Juventus, Thiago Motta, mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan menegangkan melawan PSV Eindhoven pada Selasa (17/9/2024) malam WIB.
Pertandingan ini juga akan menjadi debut Motta di ajang Liga Champions sebagai pelatih, di mana ia akan beradu strategi dengan pelatih berpengalaman, Peter Bosz.
Dalam konferensi pers pra-pertandingan, Motta mengungkapkan antusiasmenya terhadap laga yang ia prediksi akan menarik, mengingat kedua tim memiliki gaya bermain progresif.
“Ada kebanggaan besar bisa memulai kompetisi yang indah ini, terlebih lagi kami bermain di kandang sendiri,” ujar Thiago Motta dikutip dari laman resmi Juventus, Selasa (17/9/2024).
"Saya tak sabar untuk memulai pertandingan di depan para pendukung kami."
Motta juga menekankan pentingnya laga ini bagi Juventus dan para penggemarnya.
“Kami memiliki seragam yang bersejarah, dan kami sangat antusias serta fokus pada pertandingan besok. Ini akan menjadi tantangan besar, tidak hanya bagi kami, tetapi juga bagi para fans,” tambahnya.
Lebih jauh, Motta coba memberikan petuah kepada striker Juventus Dusan Vlahovic yang belakangan mendapat kritik tajam karena penampilannya ketika tim ditahan Empoli.
“Dusan dalam kondisi baik, ia harus menerima kritik dan tetap menatap ke depan. Baik fase ofensif maupun defensif adalah tanggung jawab seluruh tim. Sebagai contoh, jika kami belum kebobolan satu gol pun, itu juga berkat kontribusi Dusan dan semangat yang ia bawa," kata Motta.
Baca Juga: Bursa Transfer Inggris Ditutup, Thom Haye Batal ke Oxford United Tapi Gabung Klub Liga Champions?
Terkait strategi yang bakal diterapkan lawan PSV, Motta menegaskan pentingnya Juventus untuk menghormati lawan, namun tetap fokus pada permainan mereka sendiri.
“Kami harus menghormati semua lawan kami, termasuk PSV. Namun, kami juga harus fokus pada apa yang harus kami lakukan di lapangan," jelas mantan pelatih Bologna.
PSV dikenal memiliki penguasaan bola yang kuat dan pemain berkualitas, namun Motta bertekad untuk membuat tim asal Belanda itu keluar dari kebiasaan bermainnya.
“Kami harus merebut bola sebanyak mungkin, mencoba membuat mereka bermain dengan cara yang berbeda dari biasanya. Kami harus bermain kompak di lini belakang tanpa memberikan celah di antara garis, bersikap agresif, dan memaksakan gaya permainan kami.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Piala AFF 2026 Digelar Saat Liga Eropa Libur, Timnas Indonesia Bisa Turunkan Skuad Penuh!
-
Puskas Award 2025: Saat Rizky Ridho Ukir Sejarah, Jay Idzes Jadi Saksi Gol Spektakuler Lawan
-
Dituduh Pura-pura Cedera, Mees Hilgers: Banyak Orang Menyebarkan Kebohongan
-
Timur Kapadzse Puji Suporter Timnas Indonesia, Tapi Ungkap PSSI Belum Bergerak
-
Striker Naturalisasi Baru Timnas Malaysia 'Menghilang', Diduga Alami Masalah Jantung Serius
-
Breaking News! Indra Sjafri Coret Luke Xavier Keet dari Timnas Indonesia U-22
-
Eks Asisten Patrick Kluivert Baru Buka Suara Usai Posisinya Bakal Digantikan Nova Arianto
-
Ultras Garuda Geruduk Kantor PSSI, Erick Thohir Disuruh Out!
-
Sejajar Declan Rice hingga Lamine Yamal, Pemain Timnas Indonesia Heboh Beri Dukungan ke Rizky Ridho
-
Bos Persija Kasih Respons Berkelas Rizky Ridho Masuk Nominasi FIFA Puskas Award 2025