Dalam lanskap sepak bola modern, kritik dari pelaku internal merupakan bagian penting dari dinamika menuju perbaikan.
Ketika kritik dibalas dengan sanksi berat, muncul pertanyaan: apakah sepak bola Indonesia sedang bergerak maju atau justru mundur?
Yuran Fernandes adalah salah satu pemain asing yang menunjukkan dedikasi tinggi kepada klub dan kompetisi Indonesia.
Kiprahnya bersama PSM Makassar turut mengangkat kualitas permainan tim dan memberikan warna dalam setiap pertandingan.
Reaksi publik yang luas atas sanksi ini menunjukkan bahwa suara pemain bukanlah suara yang bisa diabaikan.
Dinamika ini mengingatkan kembali pada pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola sepak bola di Indonesia. Apakah sistem disiplin yang ada saat ini benar-benar mampu menjamin keadilan?
Atau justru menciptakan ketakutan untuk bersuara? Publik sepak bola berharap agar kasus ini menjadi titik refleksi bersama, demi menciptakan atmosfer kompetisi yang lebih terbuka, adil, dan profesional.
Kecaman dari PSTI
Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) mengecam hukuman keras yang dikeluarkan Komisi Disiplin PSSI kepada Kapten PSM Makasar Yuran Fernandes yang melakukan kritik terhadap kualitas wasit di Liga 1 Indonesia melalui akun medsosnya.
Baca Juga: Disanksi Satu Tahun Komdis PSSI, Yuran Fernandes Akan ke Malaysia
Ketua umum PSTI, Ignatius Indro menilai tindakan Komdis PSSI ini menunjukan tindakan anti kritik dari PSSI tanpa menelaah apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.
"Ini jelas menunjukan PSSI organisasi anti kritik, karena seharusnya kritik yang disampaikan ditelaah penyebabnya. Karena kualitas wasit di Liga Indonesia memang masih memprihatinkan. anehnya PSSI bukannya melihat dan memperbaiki kualitas wasit tapi malah menghukum berat pengkritik," tegas Indro dalam siaran persnya, Minggu (11/5/2025).
Indro menambahkan, hukuman seberat itu bukan diberikan pada pemain-pemain yang melakukan kritik terhadap wasit tapi ada hal lain yang harusnya dilakukan oleh PSSI.
"Hukuman 12 bulan dan sejumlah biaya ini sangat keras terhadap seorang pemain yang melakukan kritik. Hukuman sekeras ini harusnya untuk orang-orang yang terlibat suap dalam pertandingan. oleh sebab itu PSSI harus menyelidiki keputusan-keputusan yang dirasa mencurigakan," lanjut Indro.
Indro juga menjelaskan tindakan anti kritik PSSI terjadi tidak hanya kali ini saja melainkan terjadi di berbagai hal, seperti penggunaan buzzer untuk menyerang media sosial orang-orang yang kritis terhadap kebijakan PSSI.
"Kejadian hukuman kepada Yuran Fernandes ini semakin menunjukan kalau PSSI memang organisasi anti kritik, sebelumnya bagaimana penggunaan buzzer untuk menyerang orang-orang yang mengkritik kebijakan PSSI, ataupun tingkah beberapa exco PSSI yang emosional menanggapi kritik. Saya berharap PSSI jangan menjadi organisasi yang anti kritik, karena kritik seharusnya dapat dipakai untuk membangun sepak bola Indonesia, " Tutup Indro.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pemain Timnas Indonesia U-17 Ini Ingin Lampaui Target Nova Arianto
-
Akui Borneo FC Kuat, Pelatih Persija Punya 'Senjata' Buat Menang
-
Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
-
Patrick Kluivert Coret Marselino Ferdinan, PSSI: Tak Boleh Itu Cawe-cawe
-
Kata-kata Mauro Zijlstra yang Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Masalah Gaji, Mantan Klub Saddil Ramdani Disanksi FIFA
-
Timnas Uruguay Terbang ke Asia Tenggara Bulan Depan, Lawan Siapa?
-
Irak Wajib Waspada, Timnas Indonesia Diperkuat 11 Pemain Naturalisasi Baru Sejak Pertemuan Terakhir
-
Tak Kunjung Pulih, Nilai Pasar Striker Naturalisasi Timnas Vietnam Turun Tajam
-
Dean James Soroti Arab Saudi Diuntungkan Jadwal di Kualifikasi Piala Dunia 2026