Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert harus siap-siap mencari opsi pengganti Emil Audero di posisi penjaga gawang jelang Timnas Indonesia vs China.
Emil Audero sedang berjuang mengantarkan Palermo promosi ke kasta tertinggi Liga Italia alias Serie A musim depan.
Masalahnya adalah jadwal yang harus dijalani Palermo tidak idel, karena terlalu mepet dengan duel Timnas Indonesia vs China dalam ajang ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 5 Juni mendatang.
Emil Audero dipercaya akan menjadi kiper utama Timnas Indonesia di laga tersebut menyusul absennya Maarten Paes karena akumulasi kartu.
Sementara itu saat ini, Palermo menjadi salah satu tim yang berada di babak play off promosi ke Serie A usai menduduki peringkat delapan klasemen akhir Serie B.
Selain Palermo ada tim lain yang akan ikut serta di babak play off seperti Spezia dan Cremonese menunggu di semifinal.
Kemudian ada Juve Stabia, Catanzaro, dan Cesena seperti Palermo dari babak awal.
Palermo akan bersaing dengan Juve Stabia untuk memperebutkan tiket ke semifinal play off promosi yang berlangsung pada 18 Mei 2025.
Jika berhasil keluar sebagai pemenang, Palermo akan menantang Spezia yang sudah menanti di semifinal dalam dua pertemuan pada 21 dan 25 Mei 2025.
Baca Juga: Adrian Wibowo Bangga Punya Darah Keturunan Indonesia, Merapat ke Skuad Garuda?
Nah, andai Palermo bisa menembus partai final, Emil Audero belum bisa bergabung dengan Timnas Indonesia karena masih akan bertanding pada 30 Mei dan 2 Juni 2025.
Sedangkan duel Timnas Indonesia kontra China berlangsung pada 5 Juni 2025 yang artinya Emil punya waktu sebentar untuk adaptasi, itu juga belum dipotong durasi perjalanan.
Adapun Timnas Indonesia sejatinya akan berkumpul untuk training camp (TC) di Bali pada 26 Mei 2025.
Akan tetapi, sampai dengan saat ini PSSI belum mengumumkan nama-nama pemain yang dipanggil oleh Patrick Kluivert.
Juru taktik asal Belanda itu harus memutar otak berjaga-jaga andai Emil Audero tidak memungkinkan buat diturunkan melawan China.
Jika melihat daftar panggil di dua laga sebelumnya, ada kiper Timnas Indonesia lain yang dibawa yaitu Ernando Ari dan Nadeo Argawinata.
Berita Terkait
-
Adrian Wibowo Bangga Punya Darah Keturunan Indonesia, Merapat ke Skuad Garuda?
-
Jay Idzes Dilema! Selamatkan Venezia atau Fokus Bela Timnas Indonesia?
-
Egy Maulana Vikri Menggila di Liga 1! Patrick Kluivert Tak Boleh Tutup Mata
-
Resmi Dirilis! Harga Tiket Timnas Indonesia vs China di SUGBK Bikin Kaget
-
Keseriusan Branko Ivankovic! Skuat China Diperkuat Pemain Berpengalaman
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah