Suara.com - Hasrat suporter Liga Indonesia untuk kembali bebas mendukung timnya di kandang lawan nampaknya harus kembali tertunda.
Hal itu setelah Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan larangan suporter tim tamu di Liga Indonesia diperpanjang.
Seperti diketahui, larangan suporter tandang itu mulai berlaku dua tahun sejak tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.
Larangan kehadiran suporter tim tamu seharusnya berakhir pada tahun ini.
Namun perpanjangan hukuman ini membuat kompetisi sepak bola Indonesia, termasuk Liga 1 Indonesia, masih tanpa geliat suporter tim tamu.
"Belum (diizinkan suporter tim tamu hadir). Ya gimana kondisinya. Kalau ada suporter yang menjadi korban lagi gimana. Berdosa tidak kita? Ketika suporter tidak bisa pulang ke rumah, dosa gak? Ini sepak bola jangan hanya menjadi entertainment," kata Erick melansir ANTARA, Kamis (5/6/2025).
Erick mengungkapkan diperpanjangnya larangan ini adalah karena ulah oknum suporter Persib Bandung yang 'bereaksi berlebihan' saat merayakan juara 'back-to-back' Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 Mei lalu.
Kala itu, oknum suporter Persib menyalakan flare dan petasan, hingga membuat laga melawan Persis Solo itu terhenti dua kali.
Pelatih Persib Bojan Hodak dan sejumlah pemain sempat memohon untuk menghentikan aksi tidak terpuji itu, namun tidak digubris.
Baca Juga: Menpora Absen di Kongres PSSI, Erick Thohir: Yang Penting Dari Sana Udah Cair
Hal ini membuat seisi stadion ditutupi oleh asap dan karena tak memungkinkan lagi melanjutkan laga, wasit Rio Permana Putra menghentikan pertandingan, walaupun laga masih menyisakan empat menit.
Kondisi lapangan yang semakin berkabut karena ditutupi oleh asap, membuat seremonial juara juga sempat tertunda.
Pesta juara Persib itu juga semakin 'ternoda' setelah suporter berbondong-bondong turun dan masuk ke lapangan. Situasi ini membuat fasilitas di stadion GBLA rusak .
"Saya di sini karena kepercayaan FIFA dan pemerintah setelah peristiwa besar Kanjuruhan. Liga masih terjadi hal-hal, tapi tidak bisa salahkan klub dan liga saja," paparnya.
"Kita harus introspeksi, suporter introspeksi, contoh ya lihat di Bandung kemarin. Akhirnya rugi. Dan yang paling sedih kemarin ada perwakilan FIFA," jelas Erick.
"Akhirnya keputusan FIFA apa, yang tadinya (hukuman larangan kehadiran suporter tim tamu) dua tahun, jadi diperpanjang. Jadi sedih," tambah dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Eks Dortmund dan Dua Mantan Timnas Kolaborasi Tempa 40 Bintang Muda
-
Jejak Kontroversial Wasit Real Madrid vs Barcelona, Fans Blaugrana Cemas
-
Hasil Dewa United vs Phnom Penh Crown di AFC Challenge League: Banten Warriors Ditahan Imbang
-
3 Striker Timnas Indonesia Minim Menit Bermain di Klubnya
-
Timnas Indonesia U-23 Dapat Keuntungan Tak Terduga di SEA Games 2025, Vietnam Meradang
-
Gianni Infantino Bikin Gebrakan Baru Luncurkan Piala ASEAN FIFA, Bagaimana Nasib Piala AFF?
-
BRI Super League Goes to Campus: Kenalkan Industri Sepak Bola ke Generasi Muda
-
Striker Timnas Indonesia Belum Terima Kenyataan Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Napoli Hantam Inter 3-1: Conte Balas Dendam, Sindir Lautaro dan Marotta
-
Kevin Diks Dapat Pembelaan Fans Borussia Monchengldbach: Seharusnya Ambil Penalti