Hal ini sejatinya cocok untuk Timnas Indonesia U-23 yang ditukangi Gerald Vanenburg dan Simon Tahamata yang punya latar belakang melatih di Eropa.
Selain itu, Kurniawan juga paham betul dengan karakter pemain Indonesia yang bisa memudahkan para pemain untuk memahami instruksi Gerald Vanenburg.
3. Nama Besar
Kurniawan mungkin hanya dikenal oleh pecinta sepak bola era 90 an dan awal 2000 an. Namun statusnya sebagai salah satu penyerang legendaris Timnas Indonesia tak bisa diremehkan.
Karena nama besarnya ini, generasi muda di Timnas Indonesia U-23 pun akan lebih menghormatinya dan menjadikan Si Kurus panutan.
Selain itu, ia punya pengalaman merumput bersama Timnas Indonesia yang bisa ditularkan untuk para pemain Timnas Indonesia U-23, baik itu para penyerang maupun pemain di posisi lainnya.
Profil dan Prestasi Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto merupakan mantan pemain yang kini bergelut di dunia kepelatihan. Ia lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 13 Juli 1976.
Pria berusia 49 tahun ini pernah masuk dalam program PSSI Primavera yang mengirim para pemain muda Indonesia ke Italia.
Baca Juga: 1 Detik Emil Audero Gabung Lagi ke Como 1907 Langsung Cetak Rekor
Lewat program ini, Kurniawan sempat bergabung Sampdoria. Bahkan ia juga sempat dipinjamkan ke tim Swiss, FC Luzern.
Setelah berkelana di Eropa, ia sempat bermain di berbagai klub Indonesia seperti Pelita Jaya, PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, PSS Sleman, Persitara Jakarta Utara, Persisam Putra Samarinda, Persela Lamongan, Tangerang Wolves, Pro Duta, hingga Persipon Pontianak.
Selain bermain di Indonesia, Kurniawan juga sempat mentas di Malaysia bersama Sarawak FA pada musim 2005-2006.
Karier menterengnya membawa Kurniawan membela Timnas Indonesia, di mana berhasil menjaringkan 33 gol dari 59 laga.
Selama berkarier sebagai pemain, Kurniawan pernah menjuarai kompetisi kasta teratas Indonesia bersama PSM Makassar dan Persebaya Surabaya.
Selain itu, Kurniawan pernah meraih penghargaan individu, yakni menjadi top skor Liga Indonesia pada musim 1997-1998.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Survei Pendukung FC Twente: Mees Hilgers Menangkan Hati Suporter
-
3 Fakta Kemenangan Persib atas Pratama Arhan Cs di Bangkok
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Viktor Gyokeres Melempem di Empat Laga Terakhir, Mikel Arteta Beri Pembelaan
-
Resmi Bergulir! Ribuan Warga Meriahkan Turnamen Sepak Bola Antardesa di Tangerang
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
Gaji Kerap Nunggak, Bernardo Tavares Akhirnya Putuskan Tinggalkan PSM Makassar
-
Alex Pastoor Berani Jamin! Indonesia Punya Kans Nyata ke Piala Dunia 2026
-
Vietnam Temukan Winger Keturunan Rusia, Dipanggil untuk Perkuat Timnas U-23
-
Seberapa Parah Cedera Maarten Paes dan Emil Audero? Manajer Timnas Indonesia Blak-blakan