- Marselino Ferdinan resmi dipinjamkan ke AS Trencin untuk musim 2025/26
- AS Trencin kembali jadi sorotan publik Indonesia, karena sebelumnya juga sempat menjadi klub Witan Sulaeman
- Ricardo Moniz membawa pengalaman internasional yang panjang, termasuk sukses meraih “double winners” bersama Red Bull Salzburg
Suara.com - Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan dipastikan bakal melanjutkan kariernya di Slovakia setelah resmi dipinjamkan Oxford United ke klub AS Trencin untuk musim 2025/26.
Oxford United mengumumkan keputusan ini lewat pernyataan resmi mereka.
“Oxford United dapat mengonfirmasi bahwa Marselino Ferdinan bergabung dengan klub Slovakia AS Trencin dengan status pinjaman sampai akhir musim,” tulis klub asal Inggris tersebut.
AS Trencin bukan nama asing bagi publik sepakbola Indonesia.
Klub asal Slovakia ini pernah menjadi pelabuhan Witan Sulaeman pada pertengahan 2022.
Witan hanya setengah musim berseragam Trencin sebelum kembali ke tanah air dan direkrut Persija Jakarta pada awal 2023.
Nantinya di AS Trencin, Marceng bakal dilatih oleh pelatih keturunan Indonesia, siapa dia?
Ricardo Moniz, Pelatih Dunia dengan Darah Indonesia
Pelatih asal Belanda berdarah Indonesia, Ricardo Moniz menjadi pelatih di AS Trencin pada Juni 2025.
Baca Juga: Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Macau: Buffon Starter, Struick di Bench
Moniz sebelumnya pernah menukangi klub yang sama pada 2018, meski hanya bertahan beberapa bulan.
Ricardo Moniz lahir pada 17 Juni 1964 di Belanda.
Sebelum terjun ke dunia kepelatihan, ia lebih dulu meniti karier sebagai pemain.
Moniz pernah membela sejumlah klub di liga domestik Belanda, di antaranya RKC Waalwijk, HFC Haarlem, Helmond Sport, hingga FC Eindhoven.
Setelah gantung sepatu, Moniz memilih jalur kepelatihan.
Ia dikenal sebagai salah satu murid dari Wiel Coerver, sosok yang dijuluki “guru teknik sepak bola” karena fokus pada peningkatan keterampilan individu pemain ketimbang sekadar taktik.
Reputasi Moniz di bidang pengembangan pemain membuatnya dipercaya menjadi pelatih akademi PSV Eindhoven, lalu bergabung sebagai pelatih teknik di Tottenham Hotspur.
Karier Moniz semakin menanjak ketika ia menjadi asisten di Hamburger SV dan sempat dipercaya sebagai pelatih interim pada 2010.
Namanya semakin harum saat membesut Red Bull Salzburg.
Bersama klub Austria tersebut, Moniz mencetak sejarah dengan membawa Salzburg meraih “double winners” atau juara liga dan piala domestik sekaligus pada musim 2011/2012.
Perjalanan Moniz juga singgah ke Kroasia bersama Slaven Belupo dan ke Swiss dengan FC Zürich.
Di Zurich, ia sempat menjabat pelatih interim sebelum akhirnya diangkat sebagai pelatih kepala permanen pada 2024.
Sayangnya, hasil kurang memuaskan membuatnya berpisah dengan klub Swiss tersebut pada Mei 2025.
Hanya sebulan berselang, Trencín kembali memanggil Moniz untuk menukangi tim.
Klub yang berbasis di kota kecil Slovakia itu berharap pengalaman internasional Moniz bisa mengangkat prestasi mereka di liga.
Menariknya, Ricardo Moniz memiliki darah Asia, tepatnya dari Indonesia dan Tiongkok lewat garis keturunan ibunya, serta Suriname dari ayahnya.
Fakta ini menjadikannya salah satu pelatih Eropa dengan akar budaya yang dekat dengan Asia, khususnya Indonesia.
Namun ada satu fakta yang kurang mengenakkan soal Moniz, utamanya bagi Nathan Tjoe-A-On.
Nathan Tjoe-A-On yang mengawali karier di akademi Excelsior sempat tak pernah dilirik oleh pelatih keturunan Indonesia.
Setelah menimba ilmu di akademi Excelsior, Nathan Tjoe-A-ON kemudian bertahap masuk ke tim U-19 hingga U-19 dan pada akhirnya tembus ke tim utama pada Juli 2019.
Setahun setelah masuk ke tim utama Excelsior, Nathan Tjoe-A-Ontak langsung dipercaya masuk ke starting line up. Pada periode 2019, Nathan Tjoe-A-On sama sekali tidak dimainkan oleh pelatih keturunan Indonesia itu.
Kontributor: Adam Ali
Tag
Berita Terkait
-
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Macau: Buffon Starter, Struick di Bench
-
Timnas Indonesia U-17 Gelar TC di Bulgaria, Panggil 5 Pemain Diaspora
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Macau: Laga Hidup Mati Garuda Muda
-
Ranking FIFA Lebanon Lebih Tinggi, Ini Hitungan Poin yang Bisa Didapat Timnas Indonesia
-
Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
3 Pemain yang Bisa Jadi Tumpuan Timnas Indonesia U-22 Lawan Filipina di SEA Games 2025
-
Mohamed Salah Marah Besar, Merasa Dikhianati Liverpool
-
Di Ambang Transfer ke AC Milan, Masa Depan Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Bisa Berubah Drastis
-
Pujian Rekan Duet Jay Idzes di Sassuolo: Dia Membantu Saya
-
Mimpi Buruk Laos: Jadi Tim Pertama yang Angkat Koper dari SEA Games 2025
-
Eks Bomber Arsenal Hujani Kritik Menohok Usai The Gunners Dijegal Aston Villa
-
Ivar Jenner Masuk Radar Venezia FC, Bisa Susul Jejak Jay Idzes
-
Ruben Amorim Lagi Butuh Duit, Manchester United Tak Bakal Lepas Joshua Zirkzee Murah
-
Baru Main 8 Menit Kena Kartu Merah, Justin Hubner Disemprot Pelatih Fortuna Sittard
-
Aston Villa Jegal Arsenal, Eks Liverpool: The Gunners Masih Favorit Juara, City Belum Layak