Bola / Bola Indonesia
Rabu, 01 Oktober 2025 | 21:31 WIB
Winger PSM Makassar, Victor Dethan merayakan gol ke gawang Persijap Jepara dalam matchday pertama BRI Super League di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Jumat (8/8/2025). [Instagram @psm_makassar]
Baca 10 detik
  • Kepergian Bernardo Tavares menyoroti persoalan klasik PSM Makassar, yaitu tunggakan gaji yang berulang
  • Masalah finansial PSM bukanlah hal baru, melainkan luka lama yang terus terulang sejak awal 2000-an
  • Meski memiliki sejarah panjang dan status sebagai klub tertua di Indonesia, PSM kerap kesulitan menjaga stabilitas finansial

Bahkan saat itu, Komisaris Bosowa Group Erwin Aksa mengaku sudah menyiapkan dana Rp10 miliar untuk membayar tunggakan tersebut.

Erwin Aksa mengaku bahwa uang Rp10 miliar itu berasal dari kantong pribadinya.

Di musim lalu, gaji pemain menunggak bahkan pelatih dan staf belum dibayar selama 5 bulan.

Kala itu, Bernardo Tavares bahkan terang-terangan ke publik bahwa ia tak habis pikir tunggakan gaji bisa kembali terjadi.

"Saya tidak mengerti kenapa hal ini (penunggakan gaji) terjadi. (Padahal) Di tahun 2022 dan 2023 kehilangan banyak pemain-pemain penting," ujar Bernardo Tavares saat itu.

PSM Makassar dikenal sebagai klub legendaris dengan sejarah panjang di sepak bola Indonesia.

Status sebagai klub tertua di tanah air membawa kebanggaan, tetapi juga beban.

Ekspektasi tinggi dari fans kerap berbenturan dengan realita finansial klub yang tak sekuat rival-rival lain di Jawa.

Baca Juga: Gaji Kerap Nunggak, Bernardo Tavares Akhirnya Putuskan Tinggalkan PSM Makassar

Load More