Bola / Bola Indonesia
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 19:49 WIB
Mauro Zijlstra (IG)
Baca 10 detik
  • Zijlstra ungkap ruang ganti sunyi setelah Timnas Indonesia kalah 0-1 dari Irak.

  • Kekalahan tersebut hentikan langkah Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

  • Timnas kini fokus Piala Asia 2027, walau tekanan publik sangat masif.

Suara.com - Penyerang Timnas Indonesia, Mauro Zijlstra , akhirnya angkat bicara mengenai kondisi ruang ganti skuad Garuda usai kekalahan Irak yang mengakhiri langkah mereka di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Ia menggambarkan suasana ruang ganti kala itu sebagai momen paling berat dan penuh kenyamanan.

Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor tipis 0-1 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.

Kekalahan tersebut menutup peluang Indonesia melaju ke ronde kelima dan memastikan mereka finis di posisi juru kunci Grup B.

Menurut Zijlstra, ruang ganti setelah pertandingan terasa sangat sunyi dan sarat emosi.

"Suasana di ruang ganti sangat sunyi. Beberapa pemain tampak emosional. Semua orang merasa ini adalah kesempatan terakhir untuk lolos," ujar Mauro Zijlstra dikutip dari ESPN NL.

Setelah momen hening itu, pelatih dan kapten tim mencoba memulihkan semangat seluruh pemain.

"Setelah itu, pelatih dan kapten memberikan pidato singkat. Mereka berterima kasih kepada semua orang karena telah berhasil mencapai tahap ini bersama-sama. Sekarang, kami fokus ke Piala Asia 2027," katanya.

Striker Volendam tersebut juga menimbulkan tekanan besar dari publik sepak bola Tanah Air yang begitu masif, terutama di media sosial.

Baca Juga: Patrick Kluivert Curhat Hilang Semangat: Hari Ini Kamu Dipuja, Besok Kamu Dicampakkan!

"Indonesia adalah negara yang begitu besar, banyak pesan masuk melalui media sosial. Itu tidak selalu menyenangkan. Di satu sisi, saya mengerti karena kita begitu dekat. Di sisi lain, Indonesia belum pernah lolos sebelumnya," tambahnya.

Bagi Zijlstra, hasil ini menjadi pengalaman berharga sekaligus cambuk untuk bangkit di masa depan. Ia menegaskan seluruh pemain berkomitmen untuk memperbaiki diri dan tampil lebih baik di turnamen berikutnya.

“Kami tahu betapa besar ekspektasinya. Semua orang kecewa, tapi kami harus terus bergerak,” ujarnya memungkasi.

Load More