- Patrick Kluivert mengaku sempat kehilangan semangat saat kariernya meredup.
- Eks striker Barcelona ini pernah dipecat oleh klub Turki, Adana Demirspor.
- Ia menyebut dunia sepak bola bisa memuja hari ini, tapi melupakan esoknya.
Suara.com - Sebelum dipecat oleh PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert juga mengalami rasa sakit sama saat melatih klub Turki, Adana Demirspor.
Setelah pensiun, Kluivert mencoba peruntungan sebagai pelatih. Namun kariernya di Adana Demirspor berakhir tragis, sama seperti saat ini ketika dipecat oleh PSSI.
Bagi Patrick Kluivert, hal itu memang menjadi resiko sebagai pelatih ataupun pesepak bola.
Eks Barcelona itu dalam wawancara dengan Daily Mail pada 2023 lalu mengatakan siklus kehidupan seorang pesepak bola atau pelatih memang cukup misterius.
“Itulah sepak bola. Hari ini kamu dipuja, besok bisa hilang,” ucapnya.
“Lucunya, beberapa hari sebelum dipecat saya masih makan malam dengan direksi klub. Kami bicara masa depan, semuanya terlihat baik-baik saja,” kenang Kluivert saat dipecat oleh Adana.
Perjalanan hidup seorang Kluivert baik sebagai pemain ataupun pelatih memang cukup menarik.
Meski dikenal sebagai salah satu penyerang paling berbahaya di Eropa, Kluivert memilih gantung sepatu lebih cepat.
Bukan karena cedera, melainkan karena kehilangan semangat.
“Saya sudah menjalani semuanya sejak muda. Tapi saat masuk usia 30-an, tubuh saya tidak lagi sejalan dengan pikiran saya. Saya tidak punya motivasi lagi,” ungkapnya dikutip dari Daily Mail.
Kluivert menutup kariernya setelah memperkuat Ajax, Barcelona, Newcastle, Valencia, PSV, dan Lille.
Ia juga masih memegang rekor sebagai pencetak gol termuda di final Liga Champions, saat membawa Ajax menaklukkan AC Milan pada 1995 di usia 18 tahun.
Kontributor: M.Faqih
Berita Terkait
-
Beri Kode Keras, John Heitinga Follow Timnas Indonesia Jelang Penentuan Pelatih Baru
-
Jadwal Terbaru Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, Filipina Jadi Lawan Perdana
-
Timnas Indonesia Masih Cari Pelatih, Thailand Siapkan Langkah Lolos Piala Dunia 2030
-
Dirayu Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Siapa Lyfe Oldenstam?
-
Adu Harga Pasar Tim Putra SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-22 Cuma di Posisi Kedua
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Beri Kode Keras, John Heitinga Follow Timnas Indonesia Jelang Penentuan Pelatih Baru
-
Jadwal Timnas Putri Indonesia di SEA Games 2025, Thailand Menunggu di Laga Perdana
-
Rapor Pemain Keturunan Indonesia saat Manchester City Menang Drama 9 Gol atas Fulham
-
Jadwal Terbaru Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, Filipina Jadi Lawan Perdana
-
Rekor Buruk 68 Tahun Lalu di Balik Kemenangan Dramatis Manchester City, Guardiola Was-was
-
Pecahkan Rekor 100 Gol, Erling Haaland: Kalau Saya Mandul, Kritik Saya
-
Jelang Arsenal vs Brentford, Mikel Arteta Bimbang Pilih Viktor Gyokeres atau Merino
-
Mesin Gol Borneo Dapat Ancaman dari Gelandang Persib Bandung Luciano Guaycochea
-
Timnas Indonesia Masih Cari Pelatih, Thailand Siapkan Langkah Lolos Piala Dunia 2030
-
Dirayu Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Siapa Lyfe Oldenstam?