- Tim nasional Malaysia menunjukkan performa solid dengan dua kemenangan beruntun atas Laos
- Kemenangan atas Laos jadi bukti kekuatan pemain lokal.
- Nizaruddin menilai ujian sesungguhnya bagi skuad asuhan Peter Cklamovski adalah saat menghadapi lawan tangguh
Suara.com - Malaysia mengklaim masih memiliki kekuatan solid meski tanpa tujuh pemain naturalisasi yang sedang menjalani hukuman larangan bermain dari FIFA.
Dalam dua laga terakhir Kualifikasi Piala Asia 2026, Harimau Malaya sukses meraih kemenangan beruntun atas Laos, dan hasil itu membuat peringkat dunia Malaysia naik ke posisi 118.
Mantan pemain timnas Malaysia, Mohd Nizaruddin Yusof, menilai performa tersebut membuktikan skuad asuhan Peter Cklamovski masih punya daya saing tinggi di level internasional.
“Dari cara mereka bermain melawan Laos, terlihat jelas bahwa kita masih bisa mengandalkan pemain lokal. Mereka bermain disiplin, efektif, dan penuh semangat,” ujar Nizaruddin dikutip dari Malaymail
Menurutnya, kemenangan beruntun itu juga menjadi bukti bahwa tim nasional Malaysia tidak bergantung sepenuhnya pada pemain keturunan.
“Saya berani katakan, dua pertandingan melawan Laos adalah performa terbaik Harimau Malaya sejak tujuh pemain naturalisasi itu dihukum. Ini membuktikan semangat dan kualitas pemain lokal kita masih sangat kuat,” tambahnya.
Meski demikian, Nizaruddin mengakui bahwa Laos bukan lawan selevel dengan Malaysia.
Ia berharap kemenangan ini menjadi modal berharga untuk menghadapi lawan yang lebih tangguh, termasuk Nepal pada laga berikutnya bulan November nanti.
“Kami berharap momentum kemenangan ini terus berlanjut. Tapi tentu tantangan sebenarnya adalah bagaimana tim ini tampil saat melawan tim-tim kuat,” tegasnya.
Baca Juga: Hasil Kerja Patrick Kluivert, Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok Jauh di Bawah Malaysia
Seperti diketahui, FIFA menjatuhkan hukuman berat kepada tujuh pemain naturalisasi Malaysia, Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel, karena pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA terkait pemalsuan dokumen.
Kontributor: Azka Putra
Berita Terkait
-
Hasil Kerja Patrick Kluivert, Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok Jauh di Bawah Malaysia
-
FAM Kelimpungan Ditanya Asal Usul 7 Pemain Naturalisasi Malaysia yang Kena Sanksi FIFA
-
Ranking FIFA Negara ASEAN Terbaru: Timnas Indonesia Melorot, Thailand dan Malaysia Meroket
-
Uya Kuya Ikut Turun Tangan, Kasus Penyiksaan Brutal WNI di Malaysia Libatkan Tiga WNI
-
Beda Selera dengan Indonesia, MPV Mitsubishi Ini Jadi Idola di Negeri Tetangga
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Chelsea Kejar Wonderkid Burkina Faso, Siap Bersaing dengan Duo Manchester
-
Giorgio Chiellini Syukuri Cedera Dusan Vlahovic, Peluang Emas untuk Jonathan David
-
Negara Tetangga Bersorak Timnas Indonesia Tak Diperkuat Marselino Ferdinan
-
Alasan Italia Pilih Stadion Kecil untuk Hadapi Irlandia Utara di Play Off Piala Dunia 2026
-
Voting Ditutup, Kapan FIFA Umumkan Pemenang Puskas Award 2025 yang Tentukan Gol Rizky Ridho?
-
Kapten Persib Marc Klok Ingin Pangkas Jarak Dengan Borneo FC
-
Manchester United Saling Sikut dengan Real Madrid Demi Rekrut Remaja Yunani 18 Tahun
-
Virgil van Dijk Nantang, Tak Merasa Bersalah Lakukan Blunder Usai Liverpool Ditahan Imbang
-
Bukan Eropa, Jeje Sebut Pelatih Korea atau Jepang Paling Cocok untuk Timnas Indonesia
-
Bojan Hodak: Wiliam Marcilio Tak Bisa Berubah, Yah Saya Lepas