-
Mochamad Iriawan desak PSSI tunjuk kembali Shin Tae-yong sebagai Pelatih Garuda.
-
STY dinilai sukses membangun mental juara dan disiplin Timnas Indonesia.
-
PSSI kini pegang keputusan akhir setelah kegagalan Patrick Kluivert.
Suara.com - Timnas Indonesia tengah mencari pelatih baru. Seorang pemain pencetak 99 gol di liga Asia direkomendasikan oleh eks petinggi PSSI.
Ini menyusul kegagalan Patrick Kluivert menembus Piala Dunia 2026 telah menyisakan kekosongan krusial pada posisi Pelatih Garuda.
Federasi PSSI kini dihadapkan pada keputusan besar untuk memilih juru taktik baru yang tepat bagi Timnas Indonesia.
Di tengah spekulasi nama-nama asing, sebuah suara lantang muncul dari mantan Ketua Umum, Mochamad Iriawan.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu secara tegas menyarankan agar PSSI kembali melirik jasa Shin Tae-yong.
Menurut Mochamad Iriawan, kembalinya Shin Tae-yong adalah opsi terbaik untuk keberlanjutan proyek Timnas Indonesia.
Saran ini disampaikan langsung oleh Mochamad Iriawan melalui akun media sosialnya yang ditujukan kepada PSSI.
Harapan masyarakat sepak bola nasional untuk melihat Shin Tae-yong lagi kini mendapat dukungan resmi dari tokoh kunci Timnas Indonesia.
Sosok Iwan Bule adalah orang yang pertama kali membawa masuk Shin Tae-yong ke Indonesia pada tahun 2020.
Dia merasa kemitraan antara Pelatih Garuda asal Korea Selatan itu dan PSSI seharusnya tidak terhenti.
Rekomendasi tersebut disampaikan secara terbuka oleh Mochamad Iriawan setelah kontrak Kluivert di Timnas Indonesia berakhir.
Keputusan mempertimbangkan kembali Shin Tae-yong bukan tanpa alasan kuat, terutama bagi PSSI dan Timnas Indonesia.
Di bawah kepemimpinannya, Pelatih Garuda ini sukses mencetak sejarah dalam berbagai ajang.
Fakta valid menunjukkan Timnas Indonesia berhasil lolos ke babak gugur Piala Asia 2023 di era Shin Tae-yong.
Selain itu, Pelatih Garuda Muda juga mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024, yang merupakan rekor terbaik sepanjang masa.
Capaian historis yang ditorehkan Shin Tae-yong tersebut menjadi pertimbangan utama Mochamad Iriawan bagi PSSI.
Mochamad Iriawan menekankan bahwa Shin Tae-yong telah memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan pemain Timnas Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa Pelatih Garuda tersebut sudah sangat memahami karakter, kemampuan, dan semangat juang skuad Merah-Putih.
Hubungan ini terbentuk dari interaksi yang cukup lama, bahkan sejak Shin Tae-yong pertama kali didatangkan oleh PSSI.
Faktor komunikasi bukanlah penghalang sebab anak-anak Timnas Indonesia sudah mengerti bahasa tubuh sang Pelatih Garuda.
Iwan Bule menegaskan bahwa kemampuan adaptasi Shin Tae-yong ini menjadi modal vital bagi PSSI ke depan.
Mantan Ketua Umum PSSI ini juga menyoroti kemajuan pesat yang terjadi pada Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong.
Pembangunan chemistry yang dilakukan Pelatih Garuda Korea ini sangat signifikan meskipun sempat terganggu pandemi COVID-19.
Mochamad Iriawan menggarisbawahi tiga pilar utama keberhasilan program latihan Shin Tae-yong.
Pilar pertama adalah pengangkatan mental pemain menjadi mental petarung, pemenang, dan juara di Timnas Indonesia.
Pilar kedua yang menjadi fokus Pelatih Garuda adalah kedisiplinan tinggi, yang sangat penting bagi kesatuan tim di mata PSSI.
Pilar terakhir yang tidak kalah penting adalah penekanan Shin Tae-yong pada stamina prima setiap penggawa Timnas Indonesia.
Mochamad Iriawan mengutip pandangan Shin Tae-yong bahwa taktik dan skill terbaik tidak akan berguna tanpa stamina yang mumpuni.
Tanpa fisik yang mendukung, pemain Timnas Indonesia tidak akan bisa bermain penuh selama 2x45 menit, apalagi jika ada tambahan waktu.
Tiga perkembangan signifikan ini, menurut Mochamad Iriawan, menjadi alasan kuat mengapa PSSI harus mempertimbangkan kembali Pelatih Garuda asal Korea Selatan.
Dia menyampaikan saran ini murni atas dasar kecintaannya kepada sepak bola Timnas Indonesia dan bukan kepentingan pribadi.
Saran ini juga datang sebagai respons atas banyaknya pesan dari netizen yang mengharapkan kembalinya Shin Tae-yong.
Berikut adalah kutipan langsung dari Mochamad Iriawan yang disampaikan melalui akun Instagram resminya:
"Assalamualaikum. Saya, Mochamad Irawan, mantan ketua Umum PSSI atau Ketua Umum PSSI 2019-2023, dan terkhusus sekarang saya dan dari dulu pencinta sepakbola Indonesia, lebih khusus lagi adalah Tim NAsional Indonesia,” kata Iwan Bule di akun Instagram resminya, @mochamadiriawan84.
"Belakangan ini, kita semua mendengar bahwa ada isu tentang pergantian Pelatih Garuda kepala Timnas Indonesia yang kemarin sudah selesai kontraknya atau dipecat. Terkait itu saya ingin menyampaikan saran kepada federasi, kepada PSSI, kepada Exco PSSI untuk mempertimbangkan kembali sosok Pelatih Garuda yaitu STY, Shin Tae-yong sebagai Pelatih Garuda Timnas Indonesia, menggantikan Patrick Kluivert.”
"Kenapa demikian? Alasan saya sederhana, STY atau Shin Tae-yong sudah sangat mengenal karakteristik, kemampuan, dan semangat penggawa Garuda. Mereka sudah berinteraksi lama, cukup lama, jadi mereka hafal, mereka tahu. Meskipun secara bahasa STY memakai bahasa Korea, tapi sudah dipahami oleh anak-anak Timnas."
"Ini tentunya pembangunan chemistry yang sudah dilakukan STY kepada Timnas kita. Kita tahu jamannya STY cukup banyak kemajuan, padahal waktu itu kita kena COVID hampir dua tahun. Tapi, Alhamdulillah mereka bisa melakukan kemajuan-kemajuan yang sangat baik antara Pelatih Garuda dengan pemainnya."
"Di mana kita tahu pola-pola yang dilakukan oleh STY yang pertama sesuai dengan kesepakatan kami adalah pertama mental anak-anak kita diangkat menjadi mental petarung, jadi mental pemenang, dan juga menjadi mental juara."
"Yang kedua adalah disiplin. Yang dianggap sangat disiplin. Kita berterima kasih bahwa disiplin sangat penting untuk satu kesatuan Tim Nasional. Di mana kita tahu ada anak-anak yang hanya telat beberapa menit dicoret dari pelatihan Timnas. Saya pikir ini menunjukkan kekompakan yang sangat baik."
"Yang ketiga adalah stamina. Di mana stamina ditekankan oleh STY. Karena sekali lagi, di mana anak-anak mempunyai taktik, strategi atau apapun yang terbaik."
"Skill yang terbaik, tapi kalau stamina tidak mendukung dia tidak akan bisa bermain penuh dalam 2x45 apalagi kalau ada tambahan waktu. Jadi tiga hal ini yang luar biasa, yang saya lihat perkembangannya cukup signifikan."
Mochamad Iriawan menyatakan harapannya bahwa usulan ini dapat diterima baik oleh Exco PSSI demi kemajuan Timnas Indonesia.
Meskipun demikian, Mochamad Iriawan menyerahkan sepenuhnya keputusan final pemilihan Pelatih Garuda kepada federasi PSSI.
Dorongan ini hanyalah bentuk kecintaan murni kepada sepak bola nasional yang ingin melihat Timnas Indonesia mencapai puncak dunia.
Ia mengakhiri pernyataannya dengan keyakinan bahwa sepak bola nasional akan berkembang lebih maju di bawah bimbingan Shin Tae-yong.
Keputusan akhir untuk posisi Pelatih Garuda pengganti Kluivert kini berada di tangan PSSI setelah mendengar saran tegas dari Mochamad Iriawan.
Karier Shin Tae-yong
Setelah lulus dari Yeungnam University, Shin menghabiskan selama 12 musim bermain bersama Ilhwa Chunma. Dia memenangkan K-League Young Player of the Year Award di tahun 1992, di tahun pertama kariernya sebagai pemain profesional.
Dia pernah menjadi pemain kunci untuk Ilhwa Chunma ketika mereka memenangkan K-League tiga tahun berturut-turut, yakni dari tahun 1993 hingga 1995.
Khususnya di tahun 1995, dia menjadi MVP K-League, selain itu ia juga memenangkan Asian Club Championship pada akhir tahun.
Setelah itu, Ilhwa Chunma tersendat untuk beberapa waktu, tetapi mereka sukses dalam menaklukkan pertandingan kembali dibawah kontribusi Shin Tae-yong.
Mereka berhasil menjuarai liga untuk tiga tahun berturut-turut dari tahun 2001-2003, dan Shin Tae-yong juga memenangkan MVP Award keduanya di tahun 2001.
Dia berhasil mencetak 99 gol dan 68 assist di 401 pertandingan K-League, maupun Piala Liga.
Dia bisa saja menjadi one-club man, tetapi ia memilih pergi ke Australia untuk membela Queensland Roar di A-League.
Dia dianggap sebagai salah satu pemain K-League terbaik sepanjang masa, dan dipilih untuk K-League 30th Anniversary Best XI di tahun 2013.
Ia kemudian pensiun pada tahun 2005 karena memiliki masalah dengan pergelangan kaki.
Dia menerima peran sebagai asisten pelatih di klub terakhirnya, untuk menjadi asisten Miron Bleiberg terutama dengan kemampuan tekniknya.
Dia menorehkan 23 penampilan di pertandingan internasional, termasuk di ajang Piala Asia AFC 1996 untuk tim nasional Korea Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kengerian Bentrokan di Liga Israel: 12 Warga Terluka, 9 Orang Ditangkap!
-
Simon Tahamata Peluk 2 Legenda Belanda, Inikah Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia Baru
-
Liverpool Tumbang di Anfield, Arne Slot Didesak Buang Pemain Nomor 11
-
Tak Ada Alex Pastoor, Ini Lima Pelatih Terbaik Pengganti Patrick Kluivert Versi ChatGPT
-
Manuel Neuer, Raja Kemenangan Liga Jerman
-
Thom Haye Temukan Pelipur Lara di Persib Usai Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Gaji Hussein Ammouta Jauh Lebih Murah dari Patrick Kluivert, Bisa Dilirik Timnas Indonesia?
-
Rekam Jejak Hussein Ammouta, Pelatih Finalis Piala Asia 2023 yang Dirumorkan ke Timnas Indonesia
-
Lionel Messi Jadi Top Skor MLS Musim Reguler 2025, Cetak 29 Gol dari 28 Pertandingan
-
Dear Erick Thohir, Iwan Bule Minta PSSI Pertimbangkan STY