Pavel Pozhigailo, penasihat Kementerian Kebudayaan Rusia, mendukung desakan warga agar film itu tak diputar di Rusia.
"Film itu sangat provokatif, memicu kemarahan kaum Komunis di Rusia, dan secara umum memprovokasi rakyat kita," tutur Pavel.
Pekerja film Rusia, Roman Volobuev, mengatakan warga Rusia kekinian lebih sensitif terhadap segala hal mengenai sejarah mereka.
"Rusia modern lebih neurotik mengenai sejarah mereka. Bahkan lebih neurotik ketimbang era Uni Soviet. Dulu, ada film komedi mengenai PD II dan Revolusi Oktober. Sekarang, tema-tema film seperti itu sangat menakutkan," tuturnya.
Sejak kematian Stalin, rezim Uni Soviet melakukan perubahan besar-besaran terhadap mayoritas kebijakan ekonomi dan politik penerus Lenin tersebut.
Sistem kapitalisme yang begitu dibenci Stalin karena menyengsarakan rakyat, sedikit demi sedikit dipulihkan oleh rezim setelahnya.
Tak hanya itu, sejak era Khruschev hingga Gorbachev, wacana anti-Stalin atau dikenal sebagai proyek "de-Stalinisasi" terus digaungkan.
Namun, sejak keruntuhan Uni Soviet pada 1991, rakyat dan pemuda Rusia semakin menghormati dan merevitalisasi pemikiran maupun nama baik Stalin.
Juni 2017, Levada Centre Rusia, menggelar survei warga di seluruh warga mengenai "siapa pemimpin terbesar sepanjang sejarah rusia?". Hasilnya, nama Stalin kokoh menduduki posisi puncak, menyusul Presiden Vladimir Putin, dan penyair Rusia Alexander Pushkin.
Baca Juga: Partai Golkar Resmi Usung Khofifah di Pilkada Jawa Timur
Sementara Presiden Rusia, Putin, selalu mengambil jarak dengan tak pernah memuji Stalin. Namun, ia juga tak sekali pun melontarkan kritik terhadap Stalin.
Bahkan, pada era Putin, peringatan kemenangan Rusia terhadap Nazi Jerman selalu digelar secara besar-besaran dan sakral, sehingga mengumbar nilai-nilai positif Stalin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Ruben Onsu Ngaku Punya 'Kaki Tambahan' Saat Umrah Demi Bisa Cium Hajar Aswad
-
Feast Guncang CRSL Land Festival 2025, Ajak Doa untuk Palestina
-
Eza Gionino Coba Dagang Ponsel, Unit Rusak Sebelum 6 Bulan Langsung Diganti Baru!
-
Adrian Khalif Buka CRSL Land Festival 2025, Bawakan Lagu 'Alamak'
-
Coretan Wanda Hamidah dari Sisilia: Yang Kami Takuti, Kalian Diam Melihat Genosida
-
Ruben Onsu Pilih Hindari Konflik Selepas Peluk Islam: Dibawa Salat Aja
-
Jakarta World Cinema 2025 Resmi Dibuka, Sineas Lokal dan Internasional Tumpah Ruah
-
Jerome Polin Bagi Tips Terbaik Main Judi Slot Pakai Matematika: Kalau Kalian Mau Menang..
-
7 Film Indonesia Non-Horor Tayang di Bioskop Oktober 2025, Ada Karya PFN Loh!
-
Ibunya Tantrum Lagi Hina Arie Kriting, Indah Permatasari: Tolong Jangan Dihujat