Suara.com - Kisah Ustaz Yahya Waloni memeluk Islam atau mualaf kembali viral usai ia meninggal dunia saat khutbah salat Jumat.
Dalam pengakuannya, Ustaz Yahya Waloni sempat bertanya pada beberapa ustaz mengenai Islam sebelum memutuskan mualaf.
Namun, Ustaz Yahya Waloni merasa pengertian dan pemahaman yang disampaikan semua ustaz tersebut tentang Islam terlalu dangkal.
"Pertama kali saya masuk islam, saya bertanya pada beberapa ustaz 'apa itu Islam?' Katanya Islam itu seperti Kristen, Hindu, Budha. Ah dangkal kalian," kata Ustaz Yahya Waloni dilansir dari Youtube Rhoma Irama Official 1 tahun lalu.
Sampai akhirnya, ustaz yang dulunya seorang pendeta ini bertemu dengan seorang penjual ikan yang tak diketahui identitasnya.
"Akhirnya saya bertemu penjual ikan, penjual ikan yang konon kabar nggak tahu siapa," kata Ustaz Yahya Waloni.
Saat dirinya bertanya tentang Islam, Ustaz Yahya Waloni merasa jawaban penjual ikan itu menarik perhatiannya dan pantas dijadikan lawan bertukar pikiran.
"Saya tanya 'Apa itu Islam'. Katanya Islam itu tinggi, luas dan dalam bagaikan samudra yang luas. Ah ini baru lawan," katanya.
Menurut Yahya, penjelasan penjual ikan itu tentang Islam tak cuma pemahaman dasar yang pasti anak-anak kecil pun sudah mengetahuinya.
Baca Juga: Diakui Verrell Bramasta Sebagai Pasangan, Fuji Malu-Malu: Nanti Saya Salah Jawab
"Karena, kalau Islam hanya sekedar adzan, zam-zam, sansekerta secara filosofis agama. SD pun saya rasa sudah tahu," ujar Ustaz Yahya Waloni.
Namun, Ustaz Yahya Waloni mengatakan percakapannya dengan penjual ikan tentang Islam membuatnya dituduh gila oleh sang istri. Ini karena sosok penjual ikan yang tak jelas.
"Nggak tahu (istri) saya ngomong sama siapa, jadi yang menuduh saya gila pertama kali ya bini," ujar Ustaz Yahya Waloni.
Ustaz Yahya Waloni tak mengatakan penjual ikan itu sosok yang gaib. Tetapi ia juga enggan menggambarkan lebih detail mengenai sosok tersebut.
"Jadi, tukang ikan itu sosok yang gaib gitu ya?" tanya Rhoma Irama.
"Nggak, salah salah. Saya tahu tapi saya nggak mau cerita," kata Ustaz Yahya Waloni.
Berita Terkait
-
Di Tengah Kisruh Royalti, Rhoma Irama Beri Kejutan: Silakan Nyanyi Lagu Saya Sepuasnya
-
Kisah Ustaz Yahya Waloni Pernah Mati Suri Usai Khotbah
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia, Sempat Melihat Hewan Kurban Disembelih
-
5 Pendakwah Indonesia Meninggal Saat Ceramah, Terbaru Ustaz Yahya Waloni
-
13 Fakta Perjalanan Hidup Ustaz Yahya Waloni, Dari Pendeta Hingga Ulama Kontroversial
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Fakta Film Abadi Nan Jaya, Zombie Lokal yang Terinspirasi dari Kantong Semar
-
Momen Paling Horor Luna Maya Saat Syuting Suzzanna, Bukan Perkara Lawan Setan!
-
Sinopsis Sentimental Value, Drama Keluarga Penuh Luka yang Menggugah Emosi
-
Cerita Ananta Rispo Izin Istri Demi Adegan Romantis di Film
-
3 Fans Theory Tentang Film Abadi Nan Jaya, Zombie Bakal Jadi Wabah Nasional?
-
4 Film Kimo Stamboel di Netflix, Terbaru Abadi Nan Jaya
-
Sinopsis Taxi Driver 3: Balas Dendam Kim Do Ki Makin Ganas!
-
Bertabur Komika, Ananta Rispo Perankan Cucu Sial dalam Film Drama Komedi Ketok Mejik
-
Bukan Lagi Arwah Gentayangan, Suzzanna Akan Jadi Manusia Penuh Derita di Film Terbaru
-
Selain Raisa dan Hamish Daud, 4 Artis Juga Jalani Co-Parenting untuk Jaga Psikologis Anak