Suara.com - Pegiat media sosial Permadi Arya atau yang lebih populer dengan sapaan Abu Janda, melontarkan tuduhan tajam kepada Ustaz Felix Siauw.
Dalam episode terbaru program televisi Rakyat Bersuara, Abu Janda secara terbuka mencurigai Felix Siauw sebagai antek Barat.
Tuduhan serius ini dilontarkan menyusul pandangan Felix terkait konflik terbaru antara Iran dan Israel.
Kontroversi ini berakar dari sebuah video Felix Siauw yang menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Dalam video tersebut, Felix mengajak umat Islam di Indonesia untuk tidak terburu-buru memihak Iran dan percaya bahwa serangan Teheran ke Israel adalah murni untuk membela Palestina.
Menurutnya, aksi Iran lebih didasari oleh kepentingan geopolitik yang kompleks dan sejarah panjang antara kedua negara, bukan sekadar solidaritas terhadap penderitaan warga Gaza.
Pernyataan Felix Siauw inilah yang disambar oleh Abu Janda dalam panggung debat Rakyat Bersuara.
Dengan nada bicara yang berapi-api, dia menuding Felix justru sedang memainkan narasi yang menguntungkan pihak Barat.
"Iran itu sekarang menjadi satu-satunya negara yang menjadi simbol perlawanan Islam terhadap hegemoni Barat di Timur Tengah," kata Abu Janda.
Baca Juga: Tuding Iran Tak Bela Palestina, Felix Siauw Dirujak Netizen: Sok Tahu!
"Tapi tahu nggak? Ketika Iran menjadi simbol perlawanan Islam terhadap Barat, apa yang terjadi?" sambungnya.
Abu Janda lantas menyinggung potongan video yang menampilkan Ustaz Felix Siauw berbicara dalam kajian.
"Beberapa hari ini, ada videonya Felix Siauw yang viral. Intinya di video itu dia bilang gini, mengajak agar jemaatnya, seluruh penonton videonya, nggak usah percaya sama Iran," ujarnya.
Tak berhenti di situ, Abu Janda juga mengaitkan Felix Siauw dengan latar belakangnya di organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang telah dibubarkan pemerintah.
Dia menyoroti fakta bahwa markas besar organisasi khilafah tersebut berada di London, Inggris.
"Felix Siauw ini memulai kariernya dari organisasi yang disebut Hizbut Tahrir, organisasi khilafah yang markas besarnya di London," kata Abu Janda.
Berita Terkait
-
Felix Siauw Ungkap Kabar Dunia yang Terlewatkan Akibat Isu di Indonesia: Eskalasi Genosida di Gaza
-
Ustaz Felix Siauw Tanggapi Penembakan Charlie Kirk: Pesan di Balik Tragedi yang Mengguncang Amerika
-
Felix Siauw Kritik Pedas Menkeu: Kita Nggak Tahu Kamu Hebat Ekonomi Atau Nggak!
-
Ustaz Felix Siauw Sentil Penjarah di Rumah Anggota DPR: Kalian Tidak Beda dengan Koruptor
-
Pesan Keras Felix Siauw ke Menkeu Baru: Belajar Ngomong Dulu Deh!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Video Terbaru Azis Gagap Viral, Dicurigai Bakal Masuk Politik
-
Katon Bagaskara Bocorkan Rencana Konser Besar KLa Project di Akhir Tahun
-
Sule Bongkar Ria Ricis Sedang Dekat dengan Temannya, Siapa?
-
Penyelidikan Jalan Terus, Apa Kabar Kasus Lita Gading yang Dilaporkan Ahmad Dhani?
-
Terjebak Delay, Dian Sastro Dihibur Kru Pesawat Pakai Pantun Gombal
-
Nana Mirdad Kritisi MBG: Program Gagal, Gak Ada Gunanya!
-
Oknum TNI Aniaya Karyawan Zaskia Adya Mecca, DPR Minta Dapat Hukuman Setimpal
-
Obati Kerinduan, KLa Project Bawa Kembali Panggung KLakustik di Konser Bareng Air Supply
-
Inikah Bukti Nyata Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Pacaran?
-
Mouly Surya Akui Riset Tukar Takdir Puluhan Tahun: Gara-Gara Obsesi Air Crash Investigation