Entertainment / Gosip
Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:51 WIB
Yenny Wahid Putri Gus Dur Ajak Pesantren Introspeksi (Instagram/yennywahid)

Oleh sebab itu, robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny menjadi pengingat untuk lebih peduli kepada pesantren.

"Agar pesantren bisa menjadi tempat belajar yang aman dan layak bagi masyarakat," jelas wanita kelahiran 1974 itu.

Lebih lanjut, mengenai dugaan kiai hidup bermewah-mewahan alias hedon, Yenny Wahid yakin hanya sebagian kecil saja.

"Kenyataannya yang punya mobil mewah mungkin hanya satu dua orang saja dari jutaan kiai pesantren yang mengabdi dengan keikhlasan," tegasnya.

Justru banyak kiai yang menurut Yenny Wahid punya usaha sampingan agar biaya pesantren tetap murah untuk para santri.

Yenny Wahid pun membantah eksploitasi yang dituduhkan kepada para santri yang mencium tangan kiai.

"Itu bukan bentuk eksploitasi. Itu tanda cinta dan penghormatan karena kiai memberikan ilmunya dengan keikhlasan, bukan karena bayaran," terangnya.

Terakhir, Yenny Wahid mendorong perbaikan pesantren terutama soal keamanan dan fasilitas agar kejadian buruk yang telah lalu tidak terulang di kemudian hari.

Hanya saja Yenny Wahid juga meminta masyarakat untuk tidak melupakan jasa pesantren dalam memberikan ilmu dengan biaya murah.

Baca Juga: Kekayaan Atalia Praratya Tembus Rp26,5 M, Digeruduk Santri Buntut Pernyataan Soal Ponpes Al Khoziny

"Mereka tidak mencari kekayaan, mereka menyalakan cahaya. Dan tugas kitalah menjaga agar cahaya itu tak pernah padam," tutup Yenny Wahid di caption.

Unggahan Yenny Wahid menuai pro kontra karena terkesan membela pesantren.

Namun Yenny Wahid menegaskan bahwa unggahannya justru mengajak pesantren untuk berbenah.

"Mohon maaf Mbak Yenny, yang mbak cerita itu benar pada masa penjajahan, dan Kiai pada ikhlas untuk membangun negeri ini, tapi juga harus berimbang dengan kejadian akhir-akhir ini di medsos, kehidupan yang hedon sebagian pemilik pesantren dalam kemewahan," komentar akun @suparno_n***.

"@suparno_n*** ya ini harus menjadi momen intropeksi kalangan pesantren juga," balas Yenny Wahid. Bagaimana pendapatmu?

Kontributor : Neressa Prahastiwi

Load More