Entertainment / Gosip
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 08:20 WIB
Suasanan dermaga Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Antara)
Baca 10 detik
  • Nusakambangan adalah penjara berkeamanan super ketat bagi narapidana berisiko tinggi.
  • Menurut mitos, pulau ini merupakan ibu kota makhluk halus se-Jawa.
  • Bunga Wijaya Kusuma yang sakral konon tumbuh di pulau ini.

Suara.com - Nama pesinetron Ammar Zoni kembali menjadi sorotan publik setelah resmi dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Super Maximum Security di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Pemindahan ini dilakukan karena Ammar Zoni dianggap sebagai narapidana berisiko tinggi (high risk) setelah terlibat dalam peredaran narkoba dari dalam tahanan.

Nusakambangan sejak lama dikenal sebagai "Alcatraz-nya Indonesia," sebuah pulau penjara dengan keamanan super ketat yang menjadi saksi bisu eksekusi mati narapidana kelas kakap, seperti pelaku Bom Bali Amrozi hingga gembong narkoba "Bali Nine".

Namun di balik citranya yang angker sebagai penjara, Nusakambangan menyimpan sisi lain yang tak kalah menyeramkan, yakni sebuah pusat pemerintahan makhluk halus se-tanah Jawa menurut cerita pewayangan.

Bukan Sekadar Penjara, Tapi 'Ibu Kota' Makhluk Halus

Jauh sebelum menjadi penjara di era kolonial Belanda, Nusakambangan sudah memiliki reputasi mistis yang kental.

Proses pemindahan aktor Amar Zoni ke Lapas Super Maximum Security Karang Anyar di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah. Pemindahan dramatis ini dilakukan setelah Zoni kembali ditangkap mengedarkan narkoba dari dalam Rutan Salemba. [Foto: Ist]

Menurut pakar budaya dari Lembaga Olah Kajian Nusantara (LOKANTARA), Dr. Purwadi, M.Hum dalam cerita tutur pedalangan, pulau ini dikenal dengan berbagai nama seperti Nusa Kambana, Nusa Barambang, hingga Watu Masigid.

Dalam dunia wayang purwa, Kahyangan Nusa Kambana digambarkan sebagai tempat yang sangat wingit dan seram.

Penguasa gaib pulau ini adalah Bethari Durga yang bergelar Sang Hyang Pramoni. Ia diyakini bersemayam di sebuah istana megah bernama Watu Masigid yang seluruhnya terbuat dari emas.

Baca Juga: Momen Sherly Tjoanda Dicueki Warga Saat Ajak Salaman, Sikap Tegasnya Tuai Pujian

Beberapa literatur kesusasteraan menamakannya Bethari Durga Umayi. Sementara itu, Keraton Surakarta Hadiningrat memberinya sebutan Sang Hyang Bathari Kalayuwati.

Menurut Purwadi, pada masa itu Nusa Barambang berfungsi sebagai ibu kota bagi seluruh makhluk halus yang tersebar di tanah Jawa.

Para penguasa alam lelembut dari berbagai daerah wajib tunduk dan melapor kepada Sang Hyang Pramoni Durga.

Beberapa di antara mereka yang tunduk adalah Jin Balabatu dari Blambangan, Banyuwangi, Buta Locaya sebagai penguasa Kediri, Sidagori dari Pacitan, Klenthing Mungil yang mendiami Magetan, Jin Abur-abur dari Madiun, Kala Jangga dari Malang dan Pilang Putih dari Cepu, Blora.

Purwadi menjelaskan semua pemuka makhluk halus tiap tahun sowan ke Nusa Kambangan untuk caos glondhong pengareng-areng, peni peni raja peni, guru bakal guru dadi sebagai ritual upeti tahunan para lelembut kepada sang ratu.

Bahkan untuk menghormati Bethari Durga (Kalayuwati), Keraton Surakarta biasa menyelenggarakan upacara tahunan Maesa Lawung di Alas Krendha Wahana, di mana kepala kerbau dipersembahkan sebagai sesaji.

Load More