News / Nasional
Kamis, 16 Oktober 2025 | 23:18 WIB
Proses Pemindahan Ammar Zoni Ke Lapas Super Maximum Security Karang Anyar Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. [Suara.com]
Baca 10 detik
  • DPR bentuk Panja Lapas buntut kasus Ammar Zoni.

  • Panja akan usut masalah sistemik di seluruh lapas Indonesia.

  • Pemicunya: peredaran narkoba, kekurangan petugas, dan infrastruktur bobrok.

Suara.com - Kasus narkoba yang kembali menjerat artis Ammar Zoni di dalam penjara memicu efek domino di DPR.

Komisi III DPR RI secara resmi membentuk Panitia Kerja (Panja) khusus untuk membongkar borok sistemik yang mengakar di lembaga pemasyarakatan (lapas).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Andreas Hugo Pareira, menegaskan bahwa skandal Ammar Zoni di Rutan Salemba hanya puncak dari gunung es.

Menurutnya, masalah serupa terus berulang tanpa ada solusi yang tuntas.

"Iya, yang Ammar Zoni. Karena peristiwa ini kan berulang terus, kan saya sempat juga menyampaikan berulang terus sehingga perlu ada asesmen yang menyeluruh gitu, soal kenapa peristiwa-peristiwa seperti ini terjadi," kata Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

"Kita minta untuk dilaksanakan panja," tegasnya.

Andreas membeberkan sejumlah masalah kronis yang akan menjadi fokus utama Panja.

Selain peredaran narkoba yang seolah tak terjamah, masalah mendasar lainnya adalah infrastruktur dan sumber daya manusia.

Ia mengungkap keluhan dari kantor wilayah di daerah yang kekurangan alat pengawasan, sistem pengamanan yang minim, hingga rasio petugas yang tidak masuk akal.

Baca Juga: Geger Kasus Ammar Zoni, DPR Panggil Ditjen PAS Bahas Peredaran Narkoba di Lapas

"Karena tadi juga disampaikan, seorang petugas lapas itu harus mengawasi 40 orang gitu. Nah, ini juga satu, satu hal gitu. Tapi itu Indonesia secara keseluruhan," katanya.

Dengan dibentuknya Panja, Andreas berharap DPR bisa melakukan investigasi yang lebih mendalam, tidak hanya berdasarkan laporan resmi, tetapi juga masukan dari masyarakat dan para ahli.

"Jadi kita bisa tahu kan lebih, lebih jauh gitu, lebih mendalami persoalan, begitu juga dengar dari masyarakat, dengar dari para ahli gitu," katanya.

Load More